JYP Entertainment Minta Maaf atas Kekacauan Konser DAY6 di Jakarta

5 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Agensi yang menaungi grup band DAY6, JYP Entertainment menyampaikan permintaan maaf resmi pada Ahad, 4 Mei 2025, sehari setelah kekacauan terjadi dalam konser DAY6 3RD WORLD TOUR FOREVER YOUNG di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam pernyataan yang diunggah lewat platform X (sebelumnya Twitter), agensi asal Korea Selatan itu menyesalkan buruknya koordinasi dengan promotor lokal, Mecimapro.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pertama-tama, kami dengan tulus meminta maaf kepada semua penggemar DAY6 atas kekhawatiran yang ditimbulkan,” tulis JYP. Mereka mengakui adanya kekurangan dalam penanganan konser DAY6, terutama terkait koordinasi dengan promotor lokal dan manajemen situasi saat cuaca buruk.

“Sayangnya, karena komplikasi dalam koordinasi dengan promotor lokal dan manajemen yang buruk dalam menyelesaikan situasi, tanggapan yang tidak memadai dan kurangnya langkah-langkah keselamatan terjadi selama cuaca buruk,” tulis mereka. Faktor ini, menurut JYP, menyebabkan keterlambatan pada sesi soundcheck dan penampilan utama DAY6.

JYP kemudian meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penonton dan menegaskan komitmennya untuk melakukan evaluasi menyeluruh. “Kami berjanji akan melakukan segala yang kami bisa agar artis kami dapat fokus pada penampilan di bawah kondisi terbaik, serta memastikan penggemar menikmati konser secara nyaman dan aman di masa depan,” tulis mereka.

Soal Lokasi, Tiket, dan Tuntutan Refund Konser DAY6

Permintaan maaf ini datang setelah berbagai persoalan dan protes meramaikan media sosial. Bahkan, jauh sebelum konser digelar, My Day (sebutan penggemar DAY6) sudah menyuarakan ketidakpuasan sejak pengumuman perubahan lokasi konser dari Jakarta International Stadium (JIS) ke Stadion Madya.

Kapasitas Stadion Madya jauh lebih kecil dibandingkan JIS, namun perubahan ini tidak disertai penyesuaian harga tiket. Sebaliknya, seating plan penonton mengalami perubahan di beberapa kelas tanpa ada opsi pengembalian dana (refund) bagi mereka yang merasa dirugikan. Masalah berlanjut hingga dua hari sebelum acara. Platform penjualan tiket yaitu tiket.com, mengaku belum menerima data nomor kursi dan antrean dari promotor.

Cuaca Buruk dan Minimnya Manajemen Kerumunan

Kekacauan mencapai puncaknya pada hari konser, Sabtu, 3 Mei 2025. Hujan deras dan angin kencang mengguyur Jakarta menjelang sore. Penonton yang datang lebih awal untuk sesi soundcheck terpaksa menunggu berjam-jam di luar stadion tanpa perlindungan yang layak. Tidak ada manajemen kerumunan (crowd control) yang memadai dan sebagian besar area penonton tidak memiliki tempat berteduh yang layak.

Bahkan, salah satu tenda besar berwarna hitam yang digunakan sebagai tempat berteduh jebol akibat tak sanggup menahan air hujan. Dalam beberapa video yang tersebar di media sosial, terlihat atap tenda robek dan air meluncur deras ke tanah. Beberapa insiden lain juga terjadi, seperti papan tumbang karena angin, korsleting listrik, layar LED mati, alat musik DAY6 yang tidak menyala, hingga keluhan makanan ringan yang kedaluwarsa. Konser pun mengalami penundaan dan baru dimulai sekitar pukul 20.30 WIB.

Promotor Bungkam, Kolom Komentar Ditutup

Di tengah kritik keras dari penggemar, promotor Mecimapro belum juga memberikan permintaan maaf maupun pernyataan resmi terkait kekacauan tersebut. Bahkan, kolom komentar akun Instagram mereka ditutup sejak Sabtu malam. Pernyataan terakhir yang dikeluarkan adalah pengumuman penundaan konser melalui akun X pada pukul 19.00 WIB.

“Karena kondisi cuaca, konser akan ditunda. Saat ini kami sedang melakukan persiapan akhir dan akan segera memulai pertunjukan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan menghargai kerja sama Anda. Kami harap Anda menikmati konser dan selalu jaga keselamatan!”

Meskipun pertunjukan tetap berjalan, hingga saat ini penggemar masih mendesak agar Mecimapro memberikan tanggapan resmi atas kejadian ini. Bagi penggemar, kekacauan konser ini bukan hanya soal cuaca, namun akumulasi dari komunikasi yang buruk, perencanaan yang tak matang, dan minimnya kepedulian terhadap keselamatan penonton.

X
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |