Jangan anggap sepele, ini dampak mikroplastik terhadap tubuh kita

6 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Setiap hari, tanpa benar-benar kita sadari, ada begitu banyak hal kecil yang ikut masuk ke dalam tubuh kita.

Mulai dari udara yang dihirup, makanan yang disantap, hingga air minum yang kita anggap bersih. Salah satu yang paling sering luput dari perhatian adalah partikel mikroplastik.

Partikel ini tersembunyi di balik rutinitas kita sehari-hari saat menyeduh kopi, makan seafood, atau sekadar berjalan di pinggir jalan yang berdebu. Meski tak terlihat, mikroplastik bisa meninggalkan dampak besar yang pelan-pelan mengganggu keseimbangan lingkungan dan kesehatan tubuh.

Di balik ukurannya yang sangat kecil, partikel ini menyimpan risiko yang tidak bisa dianggap sepele, berikut penjelasannya dikutip dari sejumlah sumber:

Baca juga: Mikroplastik ada di mana-mana, begini cara partikel ini terbentuk

Dampak mikroplastik bagi kesehatan manusia

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mempengaruhi beberapa sistem penting dalam tubuh manusia, mulai dari sistem pencernaan, pernapasan, hingga sistem imun. Dilansir dari laman National Library of Medicine (NIH) dan beberapa hasil penelitian lainnya, partikel mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan udara dapat membawa dampak yang serius bagi kesehatan.

1. Sistem pencernaan

Saat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman, mikroplastik bisa mengiritasi saluran pencernaan. Hal ini bisa memicu peradangan yang menimbulkan gejala seperti sakit perut, perut kembung, hingga gangguan buang air. Selain itu, mikroplastik dapat membawa zat kimia berbahaya seperti logam berat dan senyawa beracun lainnya yang jika terus menerus masuk ke tubuh, bisa menyebabkan mual, muntah, dan nyeri perut.

2. Sistem pernapasan

Mikroplastik juga bisa terhirup lewat udara, terutama di area berdebu atau wilayah perkotaan. Saat masuk ke saluran pernapasan, partikel ini dapat menyebabkan stres oksidatif di saluran napas dan paru-paru. Dampaknya bisa berupa batuk, sesak napas, hingga penurunan kadar oksigen dalam darah yang membuat tubuh mudah lelah, pusing, bahkan berisiko mengalami gangguan pernapasan jangka panjang.

Baca juga: Jangan buang sampah sembarangan, mikroplastik sulit dideteksi di laut

3. Sistem hormon (endokrin) dan reproduksi

Mikroplastik bisa mengganggu produksi dan fungsi hormon dalam tubuh. Zat berbahaya yang menempel di partikel ini, seperti bisphenol A, dapat mengganggu keseimbangan hormon dan memicu gangguan metabolisme, pertumbuhan, hingga kesuburan. Beberapa penelitian juga menemukan adanya partikel mikroplastik di plasenta ibu hamil, yang dikhawatirkan bisa mempengaruhi kesehatan janin.

4. Sistem imun

Paparan mikroplastik secara terus-menerus bisa memicu peradangan kronis dalam tubuh dan mempengaruhi sistem kekebalan. Studi laboratorium menunjukkan bahwa mikroplastik bisa memicu respons imun tubuh, mengganggu keseimbangan, dan meningkatkan risiko penyakit akibat stres oksidatif.

Penelitian di laboratorium dan hewan percobaan juga memperlihatkan bahwa mikroplastik dapat meningkatkan produksi zat inflamasi dalam tubuh, merusak sel-sel penting, dan menyebabkan ketidakseimbangan mikrobiota usus. Selain itu, partikel ini juga bisa memicu gangguan metabolisme lemak di hati, serta meningkatkan risiko kerusakan saraf.

Mikroplastik mungkin tak kasat mata, tapi dampaknya nyata. Mulai dari gangguan pencernaan, pernapasan, hormon, hingga sistem imun, partikel kecil ini bisa pelan-pelan mengganggu kesehatan kita. Karena itu, penting bagi kita lebih bijak dalam menggunakan plastik sekali pakai dan lebih peduli terhadap kondisi lingkungan di sekitar.

Baca juga: Rekomendasi barang dapur untuk kurangi paparan mikroplastik di makanan

Baca juga: Permen karet juga bisa melepaskan mikroplastik menurut studi

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |