Gila! China Pamer 'Drone Beranak' Canggih Tandingi Drone Andalan AS

5 hours ago 1

CNN Indonesia

Senin, 19 Mei 2025 19:01 WIB

China sebentar lagi mengerahkan teknologi pesawat nirawak "drone beranak" yang dijuluki Jiu Tian dalam misi perdananya pada akhir Juni mendatang. China sebentar lagi mengerahkan teknologi pesawat nirawak "drone beranak" yang dijuluki Jiu Tian dalam misi perdananya pada akhir Juni mendatang. Ilustrasi. (Foto: AFP/NOEL CELIS)

Jakarta, CNN Indonesia --

China sebentar lagi mengerahkan teknologi pesawat nirawak "drone beranak" yang dijuluki Jiu Tian dalam misi perdananya pada akhir Juni mendatang. 

Drone Jiu Tian merupakan teknologi drone terbaru Negeri Tirai Bambu yang terdiri dari drone induk yang mampu mengangkut hulu ledak sekaligus drone-drone kecil lainnya. Teknologi ini dikembangkan sebagai perluasan jangkauan operasional Angkatan Udara China dalam peperangan dengan teknologi drone.

Laporan media China yang terbit akhir pekan lalu menyoroti peluncuran perdana Jiu Tian dan telah dikonfirmasi lembaga penyiaran resmi China, CCTV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peluncuran pesawat nirawak yang juga dijuluki "kapal induk drone" ini akan mengawali serangkaian uji coba sebelum senjata baru ini benar-benar digunakan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Jiu Tian yang berarti "langit tinggi" adalah kendaraan udara tanpa awak (UAV) berdaya jelajah jauh hingga 7 ribu kilometer dan ketinggian 15 ribu meter. UAV ini pertama kali diperkenalkan dalam ajang kedirgantaraan utama China di Zhuhai pada November lalu.

Drone bertenaga jet ini mampu membawa hingga 6 ton amunisi sekaligus drone-drone kecil dengan bobot maksimum saat lepas landas mencapai 16 ton. Drone ini juga memiliki bentang sayap 25 meter sehingga memungkinkan pesawat ini terbang di atas jangkauan sebagian besar sistem pertahanan udara jarak menengah lainnya yang tersebar di dunia.

Dari kedua sisi badan pesawat dapat mengangkut hingga 100 unit amunisi loitering atau drone kecil, termasuk drone kamikaze. Ini memungkinkan memperluas jangkauan serangan drone dari udara. 


Jiu Tian dirancang oleh raksasa kedirgantaraan milik negara, Aviation Industry Corporation of China dan diproduksi oleh Xian Chida Aircraft Parts Manufacturing, anak perusahaan dari perusahaan pertahanan milik negara Guangzhou Haige Communications.

Jiu Tian digadang-gadang akan memperkuat kemampuan "swarming" PLA, yakni strategi mengerahkan banyak drone yang terhubung dalam satu jaringan untuk menjalankan misi militer secara kolektif dengan membanjiri sistem pertahanan udara lawan.

Dilansir The South China Morning Post (SCMP), drone ini memiliki delapan titik gantung (hardpoints) untuk membawa berbagai jenis muatan dan dirancang untuk menjalankan misi intelijen, pengawasan, pengintaian (ISR), serta peperangan elektronik.

Selama satu dekade terakhir, Beijing memang terus mengembangkan drone dengan teknologi yang makin canggih dan inovatif, seiring meningkatnya peran UAV dalam strategi peperangan modern dan kemampuan tempur asimetris. Operasi-operasi seperti ini dinilai krusial dalam potensi konflik regional, seperti di Selat Taiwan.

Kehadiran Jiu Tian, drone UAV berbobot berat, menambah jajaran teknologi drone canggih milik China seperti CH-7 berkemampuan siluman dan Wing Loong-X yang dapat beroperasi di ketinggian menengah dan memiliki kemampuan anti-kapal selam.

Beberapa pengamat menilai Jiu Tian berpotensi menjadi pesaing dua drone andalan Amerika Serikat, RQ-4 Global Hawk dan MQ-9 Reaper.

(rds/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |