Dugaan Peretasan Akun WNA Denmark, Anggota DPR: Belum Ada Bukti Polisi Jadi Alat Pembungkaman

1 week ago 7

8000hoki.com Demo website Slot Gacor Vietnam Terbaru Mudah Win Banyak

hokikilat.com Top Agen server Slots Maxwin Myanmar Terkini Pasti Jackpot Full Banyak

1000hoki List Platform website Slots Maxwin Terbaru Mudah Lancar Win Full Non Stop

5000 hoki Data Platform situs Slot Maxwin Myanmar Terbaru Pasti Jackpot Full Online

7000 Hoki Online ID website Slot Gacor Myanmar Terpercaya Gampang Jackpot Full Online

9000hoki.com List Akun server Slot Maxwin Thailand Terpercaya Mudah Menang Full Terus

Data ID situs Slot Gacor basis Vietnam Terbaik Pasti Win Full Non Stop

Idagent138 login Slot Game Online

Luckygaming138 Id Slot Maxwin Terbaik

Adugaming Slot Maxwin Online

kiss69 Daftar Slot Anti Rungkat Online

Agent188 Id Slot Anti Rungkat Terpercaya

Moto128 Slot Game Online

Betplay138 Daftar Slot Maxwin

Letsbet77 Id Slot Anti Rungkad Online

Portbet88 Daftar Slot Anti Rungkat Terpercaya

Jfgaming168 Akun Slot

MasterGaming138 Daftar Slot Anti Rungkad

Adagaming168 Daftar Akun Slot Gacor Terbaik

Kingbet189 Id Slot Terpercaya

Summer138 Daftar Id Slot Gacor

Evorabid77 Daftar Id Slot Anti Rungkat Online

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Hasbiallah Ilyas, menanggapi dugaan peretasan akun seorang warga negara Denmark oleh kepolisian, setelah warga negara asing (WNA) itu mengkritik pemerintahan Indonesia. Hasbiallah menyatakan tidak ada bukti polisi digunakan sebagai alat untuk membungkam kritik terhadap pemerintah adalah sesuatu yang berlebihan.

"Kekhawatiran Polri menjadi alat pembungkaman terlalu berlebihan," kata dia kepada Tempo lewat aplikasi perpesanan pada Minggu malam, 6 April 2025.

Hingga saat ini, kata anggota DPR itu, belum ada bukti yang menunjukkan tim Cyber Polri secara institusional melakukan doxing sebagai upaya meredam kebebasan berpendapat. Hasbi justru mengklaim bahwa keberadaan polisi siber berperan penting dalam mencegah penyebaran ujaran kebencian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Memang ada dugaan oknum tertentu yg menyimpang, tapi itu masih wajar, tidak ada yang sempurna seratus persen," ujar dia.

Hasbi mengatakan polisi akan berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang tertera di Undang-Undang Polri. Menurut dia, anak buah Listyo Sigit Prabowo itu tidak akan ada yang berkerja melenceng dari semangat reformasi. 

"Dalam berbagai peristiwa politik dan suksesi pemerintahan selama era reformasi ini, saya berpendapat Polri telah teruji sebagai institusi negara yang hanya loyal kepada negara dan konstitusi, tidak berpihak dan menjadi alat kekuasaan," tuturnya. 

Sebelumnya dugaan peretasan oleh aparat ini menimpa Sverre Dahl Nielsen, seorang eks WNI yang kini berkewarganegaraan Denmark. Dalam pernyataan tertulis yang diunggah di media sosial, ia mengaku menjadi korban doxing setelah menyuarakan isu korupsi di Indonesia.

Sverre menyebut bahwa upaya peretasan dan doxing yang dialaminya dilakukan oleh kepolisian Indonesia. Atas insiden tersebut, ia melaporkannya ke kepolisian Denmark. Tak lama setelah itu, Sverre memutuskan untuk menarik diri dari aktivitas di media sosial demi alasan keamanan.

Menurut Sverre, pihak kepolisian Indonesia telah menyampaikan permintaan maaf secara resmi, bahkan seorang perwakilan datang langsung ke rumahnya untuk menyampaikan permintaan maaf tersebut. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, Sverre akhirnya memutuskan untuk memaafkan tindakan tersebut.

Sverre menjelaskan bahwa alasannya memaafkan adalah karena kasus ini berpotensi melibatkan Interpol, yang bisa berdampak pada hubungan diplomatik antara Indonesia dan Denmark. Ia juga khawatir, masyarakat Indonesia yang tinggal di Denmark bisa ikut terdampak akibat persoalan ini.

Keputusan itu diambil Sverre atas saran dari orang tuanya. Selain itu, pihak kepolisian Indonesia disebut telah memberhentikan oknum yang terlibat dalam peretasan tersebut. Tindakan itu pun diklaim sebagai inisiatif pribadi oknum, bukan bagian dari kebijakan institusi.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |