INFO NASIONAL – Ida kini mesti berjalan dengan bantuan orang lain. Di usia ke-66 tahun, tubuhnya semakin rapuh. Untuk menopang sebagian kebutuhan hidup, ia bergantung pada program Kartu Lansia Jakarta (KLJ) yang disalurkan melalui Bank DKI.
“Alhamdulillah, mempermudah saya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya pada Senin, 28 Maret 2025. Ida kemudian memicingkan mata untuk mengingat kali pertama mendapat bantuan. Ia hanya ingat pernah mendaftar ke Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur, beberapa tahun lalu.
“Meski agak lama menunggu, tapi akhirnya jadi penerima KLJ,” ucapnya. Sejak itu, ia bisa mendapatkan manfaat berupa uang tunai sebesar Rp 900 ribu dan diberikan setiap tiga bulan.
Mulai April 2025, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah skema pencairan bantuan KLJ, dari tiga bulan sekali menjadi satu bulan sekali. “Sebelumnya saya mendapat Rp 900 ribu per tiga bulan. Mulai sekarang dapat Rp 300 ribu untuk April ini,” kata Ida membenarkan.
Pencairan bantuan dilakukan lewat Bank DKI yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah Pemprov DKI Jakarta. Proses ini memudahkan Ida dan lansia lain untuk mencairkan dana karena tak harus mengantre atau berdesakan. “Langsung pakai ATM Bank DKI saja. Kebetulan saya habis dioperasi. Saat KLJ cair, ada tetangga yang memberi informasi sehingga saya bisa mengeceknya,” tutur Ida.
Ia berharap program sosial seperti ini bisa lebih banyak diadakan, khususnya untuk para lansia yang sudah tidak lagi produktif. “Saya bersyukur bisa mendapatkan bantuan lansia. Mungkin ke depannya bisa lebih banyak program sosial seperti ini,” katanya.
Tak hanya Ida. Di Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat, Heni Rusmani juga menjadi salah satu lansia penerima program KLJ. Wanita berusia 64 tahun ini hidup bertiga dengan kedua anaknya yang menyandang disabilitas.
Di bagian depan rumah, ia membuka warung kecil untuk menambah pemasukan. Saat Tempo berkunjung, tidak terdapat kursi sehingga kami harus bersimpuh di lantai. Lampu berdaya rendah membuat ruangan lebih redup. “Program ini sangat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Buat bayar listrik, makan, sangat membantu,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Heni berterima kasih karena pendampingan dari petugas kelurahan, Bank DKI, dan pihak dinas sosial saat pendistribusian kartu. Langkah itu membuatnya mudah memahami tujuan program dan cara pencairan bantuan.
Selain itu, skema pembagian bansos yang diubah menjadi sebulan sekali semakin
membantunya. “Kalau tiga bulan sekali, kami lama menunggu. Alhamdulillah (sekarang) bisa terima sebulan sekali, bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” ucapnya.
Koordinator Dinas Sosial Kelurahan Sukabumi Selatan, Ikul, menjelaskan program ini menyasar lansia yang tak memiliki penghasilan tetap sehingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Ikul bersama tim melakukan survei sehingga pemerintah pusat bisa menentukan lansia yang pantas menjadi penerima KLJ.
Setelah itu, Ikul dan tim tetap melakukan pendampingan.“Jadi para penerima bantuan ini mendapatkan undangan dari Bank DKI, kemudian kami mengkoordinasikan dengan pihak kelurahan, RW, dan RT,” katanya.
Ia menjelaskan, saat pengambilan bansos di Bank DKI, ada petugas yang membantu lansia untuk mengambil dana. “Ada petugas Bank DKI, dinas sosial beserta kepala seksi kesejahteraan kelurahan hingga petugas PPSU,” tutur Ikul.
Sebagai informasi, pada tahun 2025 Bank DKI telah menyalurkan KLJ dalam dua tahap, yaitu Tahap I pada 25 Maret 2025 dengan penyaluran kepada 117.784 penerima dengan nominal senilai Rp106 Miliar,- dan Tahap II pada 25 April 2025 kepada 114.918 penerima dengan nominal seniai Rp34.475.400.000,- Selanjutnya, pada periode Mei 2025, Bank DKI kembali melakukan penyaluran KLJ kepada 114.121 penerima dengan nominal senilai Rp34,23 Miliar,- untuk penerima yang datanya telah dipadankan.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo mengatakan, Bank DKI senantiasa memastikan kelancaran proses distribusi bantuan, termasuk kesiapan infrastruktur layanan, validasi data penerima serta kemudahan akses bagi para penerima manfaat. Komitmen ini merupakan bagian dari peran aktif Bank DKI dalam mendukung program-program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan, Bank DKI senantiasa berkoordinasi dengan Dinas Sosial dalam hal pencairan KLJ kepada para penerima manfaat, termasuk pada saat perubahan skema pemberian diberlakukan. Hal ini diharapkan semakin memberikan manfaat nyata bagi para penerima khususnya lansia,untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Melalui sinergi yang kuat, Bank DKI senantiasa mendukung program Pemprov DKI Jakarta, khususnya dalam penyaluran bansos KLJ, dengan harapan dapat memberikan manfaat nyata bagi para lansia di DKI Jakarta” Tutup Arie.