TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mencatat pembiayaan sektor perumahan selama kuartal I 2025 mencapai Rp 58,03 triliun atau tumbuh 8,63 persen secara tahunan. Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, pertumbuhan bisnis griya yang masuk segmen konsumer didominasi oleh pembiayaan rumah baru, indent maupun renovasi rumah.
“Pada kuartal I 2025, terlihat tren positif pembiayaan BSI Griya melalui berbagai skema. Mulai dari pilihan jangka waktu pembiayaan hingga angsuran menyesuaikan pendapatan nasabah,” kata Anton dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anton menuturkan, pertumbuhan bisnis griya BSI pada kuartal I 2025 berkontribusi pada kenaikan pembiayaan perseroan secara keseluruhan. Pada posisi Maret 2025, total pembiayaan BSI sebesar Rp 287,2 triliun atau tumbuh 16,21 persen secara tahunan. Dari sisi kualitas pembiayaan, BSI mencatat non-performing financing (NPF) pembiayaan griya di bawah 2,2 persen.
BSI, kata dia, terus menyasar pasar potensial di kalangan gen Z dan milenial di kota-kota besar Indonesia, guna menjaga pertumbuhan berkelanjutan di sektor perumahan. Dia mengatakan, BSI akan memperkuat penetrasi pasar potensial gen Z dan milenial dengan kisaran pembiayaan Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar.
Untuk menyasar segmen gen Z dan millennial, BSI mengandalkan layanan Griya Simuda dengan kemudahan angsuran dan proyeksi pendapatan nasabah. Selain itu, BSI juga memberikan kemudahan bagi nasabah dalam hal dokumen, proses serta angsuran tetap, hingga lunas.
"BSI Griya dirancang dengan berbagai pilihan jangka waktu pembiayaan, mulai dari satu tahun hingga 30 tahun, tentunya memberikan alternatif pilihan bagi nasabah untuk menyesuaikan pembiayaan sesuai dengan kemampuan finansial," ujar Anton.
Dia optimistis pertumbuhan BSI Griya tak hanya terkatrol oleh pasar potensial gen Z dan milenial, namun meliputi seluruh segmen. Hal ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait dengan pengadaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. BSI telah bekerja sama dengan lebih dari 2.900 pengembang yang menyediakan Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau KPR FLPP.
“Kami optimistis tahun ini pembiayaan griya BSI akan tetap tumbuh, seiring dengan kebutuhan rumah bagi masyarakat di semua segmen," kata Anton.