Aspebindo Usulkan Pemerintah Alokasikan 20 persen PNBP Royalti Minerba untuk insentif Hilirisasi

2 days ago 6

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batu bara Indonesia (Aspebindo) Fathul Nugroho mengusulkan pemerintah memberikan insentif untuk proyek hilirisasi mineral. Sumber insentif menurutnya bisa bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) royalti minerba yang baru saja naik. “Insentif ini bertujuan agar dampak kenaikan royalti tidak memberatkan para penambang,” kata Fathul melalui keterangan tertulis, Kamis, 17 April 2025.

Menurut Fathul, kenaikan royalti berpotensi memicu kenaikan harga minerba di sektor hulu dan menimbulkan efek domino hingga sektor hilir. Menurutnya, kenaikan harga bisa memperlemah daya saing hasil tambang dalam negeri di pasar global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemberian insentif proyek hilirisasi yang bersumber dari kenaikan royalti minerba itu menurut Fathul juga harus dibarengi kemudahan perizinan agar bisa menarik investasi di bidang pertambangan. “Jika pemerintah dapat menyeimbangkan antara peningkatan penerimaan negara dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, maka minat investasi di sektor ini akan tetap positif,” kata Fathul.

Dia melanjutkan, kenaikan tarif royalti berpotensi meningkatkan PNBP sebesar 30 hingga 40 persen atau sekitar Rp 185 triliun hingga Rp 200 triliun. Untuk memastikan manfaat dari kenaikan PNBP royalti ini, Aspebindo mengusulkan agar 20 persen dari PNBP royalti minerba yang diterima negara dialokasikan khusus untuk mempercepat hilirisasi sektor mineral dan batubara..

Sebelumnya pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2025. Regulasi ini mengubah persentase royalti untuk sejumlah mineral seperti nikel, batu bara, tembaga dan sebagainya. Persentase kenaikan royalti yang cukup signifikan dialami oleh nikel, yang naik menjadi 14 hingga 19 persen dari royalti sebelumnya sebesar 10 persen.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan menaikkan tarif royalti minerba adalah langkah wajar di tengah kenaikan harga minerba. “Kami ingin win-win. Pengusahanya baik, negara juga untung,” kata Bahlil, Rabu, 9 April 2025. Ia melanjutkan, kenaikan royalti minerba bertujuan memaksimalkan pemasukan negara di tengah naiknya harga nikel. Namun menurut Bahlil, tarif royalti minerba juga bisa turun menyesuaikan harga pasar. “Artinya begitu harga naik, tarifnya juga naik. Perusahaan dapat untung banyak, negara juga harus dapat banyak,” kata Ketua Umum Partai Golkar itu.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |