TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi diancam dibunuh oleh seorang pengguna media sosial. Meski mendapatkan ancaman pembunuhan, mantan Bupati Purwakarta itu mengaku masih enggan melaporkan perbuatan tersebut.
Dedi masih menimbang untuk memutuskan apakah akan melaporkan orang yang mengancam membunuhnya ke polisi atau tidak. "Saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia melanjutkan bahwa diancam adalah salah satu risiko pekerjaannya sebagai pemimpin. “Kalau saya sih sudah sejak saya jadi bupati sudah terbiasa ya diancam dibunuh, diancam diculik, diancam apa pun, dan itu kan bagian dari dinamika risiko seorang pemimpin,” kata dia di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Rabu, 23 April 2025.
Dedi juga mengatakan ancaman pembunuhan yang diterimanya itu bagian dari risikonya karena banyak melakukan kebijakan yang dianggap merugikan beberapa pihak. "Ya pasti ada orang yang tidak suka. Dan orang tidak suka itu bisa jadi ada dua, satu serius, kedua iseng,” kata dia.
Dalam akun Instagram miliknya, Dedi mengaku ancaman pembunuhan bukan kali pertama. Dia mengatakan pernah mendapatkan ancaman pembunuhan setelah penutupan tambang ilegal di Kabupaten Subang.
Namun, Dedi Mulyadi merespons dengan tenang berbagai caci maki, hinaan, termasuk ancaman pembunuhan. Dia bahkan disebut pengkhianat dan penjahat oleh demonstran yang meminta tambang ilegal kembali dibuka.
"Banyak orang bertanya, apakah saya akan melaporkan orang-orang yang telah menghina saya di depan umum. Saya sebagai pribadi sudah terbiasa terhadap berbagai caci maki, hinaan, ancaman, bahkan upaya-upaya pembunuhan yang pernah akan dilakukan terhadap diri saya," katanya.
Kendati mendapat ancaman pembunuhan, Dedi mengatakan dirinya masih menjalani pekerjaan seperti biasa. “Saya biasa saja. Saya mempercayakan diri bahwa rakyat Jawa Barat melindungi saya, dan saya mempercayakan diri juga pada ajudan atau tim pengamanan dari Polda Jabar yang selama ini nempel di saya sudah relatif cukup,” kata dia.
Dedi Mulyadi mengaku dirinya tidak akan mengurangi intensitas kegiatannya. “Enggak lah, saya terus. Buktinya kemarin saya datangin ke kampung preman, ke Depok, artinya saya itu gak akan terpengaruh oleh ancaman siapa pun," ujarnya.
Ancaman pembunuhan yang ditujukan kepada Gubernur Jabar itu dilakukan seorang pengguna media sosial dengan akun bernama “Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!”. Ungkapan ancaman itu disampaikan dalam komentar siaran langsung di YouTube Kang Dedi Mulyadi pada Senin, 21 April 2025. Akun tersebut berulang kali menulis komentar mengancam akan membunuh Dedi Mulyadi, salah satunya menggunakan bom bunuh diri.
"Kalau rencana saya gagal, saya akan pergi ke Jabar memakai b*m lain yang saya punya itu b*m b*n*h d*r*. Saya akan berlari mencari Dedi. Jika sudah ketemu, saya akan mendekatinya dan duarr!!!," tulis akun tersebut.
Selain pembunuhan, akun itu juga mengancam akan meledakkan rumah dan menculik anak politikus Partai Gerindra itu. "Saya udah muak hey Dedi Mulyadi. Tunggu saja tanggal mainnya, saya akan meledakkan tempat tinggal Anda dan saya akan menyuruh seseorang untuk menculik anak Anda," demikian isi unggahan tersebut.
Yudono Yanuar, Raden Putri, dan Ahmad Fikri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.