Airlangga Laporkan Progres Negosiasi Tarif dengan AS, Berikut yang Ditawarkan Pemerintah Indonesia

21 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tim delegasi telah menyampaikan sejumlah tawaran negosiasi merespons pemberlakuan tarif resiprokal Amerika Serikat. Salah satunya adalah meningkatkan pembelian produk dari AS hingga memberi insentif bagi perusahaan asal negara Paman Sam yang beroperasi di Tanah Air.

Tim delegasi yang saat ini berada di Washington DC itu mengatakan poin penawaran seperti yang telah disampaikan dalam surat resmi sebelumnya. “Ada beberapa hal yang diusulkan, Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat, antara lain LPG, kemudian juga crude oil, dan gasolin,” ucap Airlangga dalam konferensi pers yang digelar daring Jumat pagi, 18 April 2025..

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia juga berencana untuk terus membeli produk agrikultur, antara lain gandum, soya bean dan soya bean milk. Pemerintah juga meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika. 

Kemudian, Indonesia memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia. “Dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang dapat diberikan,” ucapnya.

Pemerintah juga menawarkan kerja sama terkait dengan mineral strategis atau critical mineral. Indonesia juga akan memberi kemudahan prosedur impor untuk produk-produk termasuk produk hortikultura dari Amerika.

Tawaran lain dalam perundaingan adalah kerja sama antar negara di sektor investasi. Indonesia, kata Airlangga, mendorong agar investasi dilakukan secara business to business. Didorong pula penguatan kerja sama di sektor pengembangan sumber daya manusia, antara lain untuk sektor pendidikan, sains, teknologi, engineering, matematika, ekonomi digital.

Airlangga menambahkan, pemerintah juga berdiskusi terkait dengan layanan keuangan. “Indonesia juga mengangkat terkait financial services yang lebih cenderung untuk menguntungkan negara Amerika Serikat,” ujarnya. 

Tim juga bernegosiasi untuk penerapan tarif yang lebih kompetitif dengan negara-negara yang juga bersaing dengan Indonesia. Saat ini produk ekspor utama Indonesia, seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang menjadi produk yang dipatok tarif tinggi dibanding negara lain di ASEAN maupun di luar kawasan ASEAN.

Dari hasil diskusi pada pekan ini, Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari. Airlangga selaku pemimpin tim delegasi menyampaikan bahwa pemerintah dari kedua negara sudah menyusun dan menyepakati kerangka atau framework acuan perjanjian kerja sama.

Kerangka perjanjian mencakup beberapa kesepakatan kemitraan. “Format dari framework perjanjian tersebut scoping-nya termasuk kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral penting, dan juga terkait dengan reliabilititas dari koridor rantai masuk yang mempunyai resiliensi tinggi,” ujarnya.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |