8000hoki List Daftar website Slots Maxwin Indonesia Terbaik Mudah Win Banyak
hokikilat Pusat Situs situs Slot Gacor Cambodia Terbaik Pasti Lancar Menang Banyak
1000hoki.com Data Daftar server Slot Maxwin Singapore Terbaik Sering Lancar Win Full Terus
5000 Hoki Online List Daftar server Slot Maxwin Myanmar Terpercaya Gampang Scatter Banyak
7000 hoki Data Demo website Slots Gacor Thailand Terkini Sering Lancar Scatter Full Terus
9000hoki.com List Agen website Slots Gacor Japan Terkini Pasti Lancar Menang Non Stop
Data Situs situs Slots Maxwin Malaysia Terkini Pasti Menang Full Non Stop
Idagent138 Akun Slot Terpercaya
Luckygaming138 Daftar Slot Gacor Terpercaya
Adugaming Akun Slot Anti Rungkat
kiss69 Daftar Id Slot Maxwin Online
Agent188 login Akun Slot Anti Rungkad Online
Moto128 Daftar Id Slot Maxwin Online
Betplay138 login Slot Gacor Online
Letsbet77 Daftar Slot Gacor Terpercaya
Portbet88 login Akun Slot Maxwin Terbaik
Jfgaming Daftar Slot
Mg138 login Slot Gacor Online
Adagaming168 Daftar Akun Slot Anti Rungkad
Kingbet189 Akun Slot Anti Rungkat
Summer138 Akun Slot
Evorabid77 Akun Slot Maxwin Terbaik
bancibet Akun Slot Gacor Online
adagaming168 Slot Game
TEMPO.CO, Jakarta - Pertempuran udara antara India dengan Pakistan menjadi salah satu topik pembicaraan hangat. Salah satunya karena pesawat tempur Pakistan buatan Cina mampu menandingi jet tempur India buatan Prancis yang lebih anyar.
Angkatan Udara Pakistan menggunakan jet tempur Chengdu J-10 untuk menandingi jet tempur India yakni Dassault Rafale. Kedua jet tempur multirole mempunyai keunggulan dan karakteristik yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chengdu J-10 dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Co. Panjang pesawat ini sekitar 16,4 meter, dengan lebar sayap 9,75 meter. Berat maksimum saat lepas landas sekitar 19,2 ton. J-10 menggunakan mesin tunggal dan mampu terbang dengan kecepatan maksimum sekitar 2.200 kilometer per jam. Jet ini terkenal lincah, hemat bahan bakar, dan dibekali sistem avionik termasuk radar phased array dan pod eksternal untuk pelacakan infra merah serta laser tracking.
Sedangkan, Dassault Rafale adalah jet tempur bermesin ganda asal Prancis yang dapat beroperasi dari kapal induk maupun pangkalan darat. Dikutip dari Goodstats, Rafale memiliki panjang kurang dari Chengdu J-10 namun lebar sayap lebih besar yaitu 10,9 meter. Berat maksimum saat lepas landas mencapai 24,5 ton, menunjukkan kapasitas angkut bahan bakar dan senjata yang lebih besar. Kecepatan maksimumnya sekitar Mach 1.8 atau setara 2.205 kilometer per jam.
Jet tempur Rafale unggul dalam fleksibilitas misi dengan 14 hardpoint senjata dan kemampuan membawa beban eksternal hingga 9,5 ton. Sistem avioniknya juga sangat maju dengan radar mutakhir dan kemampuan serangan presisi ke berbagai target.
Kecepatan
Soal kecepatan jet tempur J-10 sedikit lebih cepat. Namun Rafale unggul dalam daya jelajah dan kapasitas membawa senjata yang lebih besar. Rafale juga lebih stabil dalam bermanuver karena menggunakan dua mesin, sedangkan J-10 hanya satu mesin.
Radar dan sistem persenjataan
Pesawat J-10C versi terbaru dilengkapi radar AESA dengan sekitar 1200 T/R komponen, lebih unggul dibandingkan radar AESA Rafale yang memiliki 838 T/R komponen. Jangkauan radar pesawat tempur J-10C diperkirakan lebih dari 270 kilometer, sedangkan Rafale sekitar 200 hingg 220 kilometer
Dalam hal rudal udara-ke-udara, J-10C dilengkapi rudal PL-15 dengan jangkauan lebih dari 200 km dan kecepatan Mach 4. sementara Rafale membawa rudal Meteor dengan jangkauan sekitar 60 km. Hal ini memberi J-10 keunggulan dalam jangkauan serangan jarak jauh.
Pertempuran dan Konflik
Dalam konflik terbaru antara India dan Pakistan pada Mei 2025, Angkatan Udara Pakistan yang menggunakan J-10C mengklaim berhasil menembak jatuh tiga pesawat Rafale India. Keberhasilan ini tidak hanya karena keunggulan jet tempur J-10C, tetapi juga karena integrasi sistem persenjataan dari China dan Swedia, termasuk penggunaan pesawat peringatan dini (AWACS) Saab Erieye yang membantu pelacakan posisi lawan secara efektif.
Pesawat tempur J-10C merupakan jet generasi ketiga yang lebih rendah dari Rafale generasi 4,5, sehingga keberhasilan dalam pertempuran tersebut lebih dipengaruhi oleh taktik, sistem pendukung, dan teknologi pelacakan posisi lawan daripada hanya keunggulan pesawat itu sendiri.
M. Faiz Zaki berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Tarik-Ulur Menangkal Preman Berkedok Ormas