TEMPO.CO, Jakarta - Baterai merupakan salah satu komponen penting dalam laptop yang sangat mempengaruhi mobilitas dan kenyamanan pengguna. Namun sering kali kesehatan baterai terabaikan, padahal perawatan yang tepat dapat memperpanjang usia pakainya secara signifikan.
Dilansir dari Microsoft, baterai lithium-ion adalah jenis baterai yang paling sering digunakan pada perangkat mobile modern seperti laptop dan tablet. Jenis baterai ini dikenal karena kemampuannya mengisi daya dengan cepat, memiliki tingkat kehilangan daya yang rendah saat tidak digunakan, serta kepadatan energi yang tinggi sehingga memungkinkan desain baterai berukuran kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, seperti halnya semua jenis baterai, sel lithium-ion akan mengalami penurunan performa seiring waktu dan pemakaian. Jika perangkat Anda mendukung fitur pengisian daya cerdas (smart charging), sebaiknya fitur ini diaktifkan agar perangkat mengisi daya secara optimal hingga batas yang direkomendasikan, meskipun tetap terhubung ke sumber listrik.
Tips Menjaga Kondisi Baterai Laptop
Dirangkum dari Intel, Endesa, dan Asurion, berikut beberapa tips menjaga kondisi baterai:
1. Lindungi Baterai dari Paparan Panas Berlebih
Suhu tinggi dapat merusak baterai secara serius. Jadi hindari meletakkan laptop di dekat sumber panas atau langsung di bawah sinar matahari. Jika perangkat terasa terlalu panas saat mengisi daya, sebaiknya hentikan pengisian dan lanjutkan setelah suhu menurun.
Untuk membantu menjaga suhu tetap stabil, Anda bisa menggunakan cooling pad—alat yang dilengkapi kipas untuk mendinginkan bagian bawah laptop dan biasanya dihubungkan melalui port USB.
2. Pertahankan Level Daya antara 20-80 Persen
Mengisi baterai hingga penuh atau membiarkannya benar-benar habis dapat menyebabkan stres berlebihan yang mempercepat degradasi. Idealnya, jaga agar baterai tetap berada di kisaran 20–80 persen agar tetap stabil dan awet. Pengisian hingga 100 persen atau pemakaian sampai benar-benar kosong sebaiknya dihindari.
3. Gunakan Laptop Sambil Tetap Terhubung ke Sumber Listrik jika Memungkinkan
Agar baterai tidak cepat aus, sebaiknya gunakan laptop sambil tetap terhubung ke sumber listrik. Jika baterai Anda bisa dilepas, sebaiknya lepas saat tidak diperlukan. Banyak laptop juga menyediakan opsi pengelolaan daya saat terhubung ke listrik, misalnya membatasi pengisian hanya sampai 60 persen untuk memperpanjang usia baterai.
Namun, saat Anda berencana bepergian dan membutuhkan daya penuh, Anda tetap bisa mengatur pengisian hingga 100 persen. Dengan strategi ini, Anda bisa mengoptimalkan performa laptop sambil meminimalkan penurunan kualitas baterai.
4. Manfaatkan Fitur Penghematan Daya dan Pengaturan Performa
Laptop Anda sebenarnya sudah dilengkapi dengan fitur bawaan yang dirancang untuk membantu menghemat daya baterai. Jika baterai terasa cepat habis, langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah membuka pengaturan baterai.
Cukup ketik "battery" di kolom pencarian Windows yang terletak di pojok kiri bawah layar. Dari sana, Anda dapat mengaktifkan mode hemat baterai dan menyesuaikan berbagai opsi lain yang dapat membantu meningkatkan efisiensi penggunaan daya dan performa perangkat Anda.
5. Atur Ulang Pengaturan Grafis dan Tampilan untuk Menghemat Daya
Jika laptop Anda dilengkapi dengan prosesor grafis, komponen ini bisa menjadi salah satu penyebab cepat habisnya baterai. Anda dapat membuka menu "penggunaan baterai" untuk melihat aplikasi atau fungsi mana yang paling banyak mengonsumsi daya. Bila dirasa terlalu boros, Anda bisa mengatur ulang konfigurasi grafis untuk mengurangi beban baterai.
6. Biasakan Mematikan Laptop Setiap Hari
Meskipun membiarkan laptop tetap menyala terasa lebih praktis, kebiasaan ini dapat mempercepat penurunan kualitas baterai seiring waktu. Untuk menjaga kapasitas penyimpanan daya tetap optimal, sebaiknya matikan perangkat Anda setiap kali selesai digunakan, terutama di akhir hari.
7. Perbaharui Sistem Operasi
Sistem operasi memainkan peran yang sangat penting dalam mengelola perangkat lunak dan perangkat keras pada laptop Anda. Pembaruan sistem operasi tidak hanya membawa fitur baru, tetapi juga meningkatkan kompatibilitas dan stabilitas perangkat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi efisiensi penggunaan baterai.
Jika sistem operasi Anda sudah ketinggalan zaman, ini bisa menyebabkan masalah pada pengelolaan daya, seperti penggunaan baterai yang tidak efisien atau konsumsi daya yang berlebihan.