5 Hari Banjir di Barito Utara Kalteng, 60 Ribu Warga Terdampak

5 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir yang melanda Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng), meluas akibat hujan deras dengan total warga terdampak mencapai 60.694 jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan banjir terjadi sejak 18 April atau lima hari lalu.

"Banjir terjadi akibat hujan berintensitas tinggi sejak Selasa (18/4) pagi. Kejadian ini berdampak pada puluhan ribu warga yang tersebar di sembilan kecamatan," kata Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Rabu (23/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data BNPB, 60.694 jiwa warga terdampak banjir terdiri dari 20.333 keluarga. Mereka berasal dari sembilan kecamatan terdampak meliputi Montallat, Teweh Baru, Teweh Tengah, Teweh Timur, Teweh Selatan, Lahei Barat, Lahei, Gunung Purei, dan Gunung Timang. Wilayah-wilayah tersebut mencakup 70 desa dan kelurahan.

Selain menggenangi permukiman warga, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Tercatat 11.354 rumah, 96 fasilitas ibadah, 82 fasilitas pendidikan, 32 fasilitas kesehatan, 51 gedung pemerintahan, dan 39 jembatan, terdampak banjir.

Abdul memastikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir selama tujuh hari, mulai 21 hingga 27 April 2025, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Barito Utara Nomor 188.45/77/2025.

Penetapan status tersebut memungkinkan pemerintah daerah maupun pusat untuk mempercepat penyaluran bantuan yang dibutuhkan untuk penanganan dampak bencana.

Bahkan, kata dia, tim dari BPBD Kalteng dan BPBD Kabupaten Barito Utara terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta pemantauan dan pendataan di lapangan.

BNPB mengkonfirmasi kebutuhan mendesak yang diperlukan di lokasi bencana meliputi makanan siap saji, paket perlengkapan keluarga dan balita, selimut, matras, terpal, tenda, peralatan dapur, perlengkapan sekolah dan kebersihan, lampu penerangan, penjernih dan pompa air, genset, perahu karet, toilet portabel, serta mobil dapur umum.

Saat ini tinggi muka air dilaporkan mulai surut dengan kisaran 50 hingga 150 sentimeter di sejumlah lokasi terdampak.

"BNPB terus memantau perkembangan di lapangan dan mendorong koordinasi lintas sektor agar penanganan berjalan cepat dan terkoordinasi. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang," kata Abdul Muhari.

(ugo)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |