5 Faktor Risiko Penyakit Diabetes

18 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Educator & Content Team Sobat Diabet Jonathan C. Subagya mengatakan ada 5 hal yang menjadi risiko utama seseorang terkena penyakit diabetes. "Harus ada keseimbangan kalori, antara kalori yang masuk ke dalam tubuh dan yang dikeluarkan," kata Jonathan dalam acara Beat Diabetes bersama Tropicana Slim di Hypermart Puri Indah, Jakarta pada Minggu, 13 April 2025.

Sebelumnya, diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat menyebabkan kematian. Diabetes dapat ditandai dengan kadar glukosa (gula darah) yang tinggi. Jumlah penyandang diabetes pun terus meningkat. Indonesia menempati urutan kelima terbanyak jumlah penyandang diabetes di dunia menurut International Diabetes Federation. “Dan sampai 2050 masih diprediksi masih di urutan kelima,” kata Jonathan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jonathan mengatakan faktor risiko pertama adalah adanya usia. "Pertama, usia. Semakin tinggi dan bertambahnya usia, risiko untuk terkena diabetes juga akan semakin tinggi," kata Jonathan.

Faktor risiko lainnya adalah keturunan. Menurut Jonathan, memiliki hubungan darah dengan seseorang yang menyandang penyakit diabetes. Ketiga adalah melahirkan. Hal ini khusus untuk perempuan yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan dengan bobot yang besar. 

Dua hal lain yang juga sangat krusial dan bisa tingkatkan risiko terkena diabetes adalah gaya hidup yang kurang sehat dan kurangnya aktivitas fisik alias olahraga. Dari segi gaya hidup tidak sehat bisa dilihat dari berbagai makanan yang dikonsumsi. Mereka yang tidak mengontrol jenis dan jumlah asupan, serta makan tidak teratur bisa meningkatkan risiko diabetes. 

Sama halnya juga soal olahraga. Masyarakat disarankan untuk melakukan olah tubuh selama 150 menit per minggu dengan intensitas sedang. Poundfit, yoga, atau pilates bisa menjadi olahraga pilihan. Bisa juga memilih olahraga yang lebih simpel, seperti berjalan, jogging, berenang, atau sepedaan. “Memang salah satu yang direkomendasikan untuk mencegah diabetes adalah dengan olahraga," kata Jonathan.

Soal dua faktor terakhir, Jonathan mengingatkan bahwa ada waktu-waktu tertentu saat berat badan biasanya akan bertambah, salah satu waktu itu adalah liburan. Menurut penelitian, berat badan akan mengalami peningkatan setelah liburan dan hal tersebut disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik saat liburan dan setelah liburan. "Padahal kalau masyarakat makannya sudah cukup teratur, aktivitas fisik bagus juga, risiko diabetes bisa turun sekali,” katanya. 

Untuk mencegah semakin tingginya kasus penyakit ini, Jonathan mengajak agar masyarakat terus mengedukasi diri. Masalahnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang terpapar informasi, atau bahkan tidak peduli terhadap kasus diabetes. Ia mengajak seluruh lembaga kesehatan, lembaga negara, dan lembaga swasta lain untuk lebih mengedukasi masyarakat bisa dengan membuat lebih banyak edukasi terkait diabetes. “Dengan acara seperti ini kita bisa menyampaikan dengan lebih relevan kepada orang-orang,” katanya.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |