22 April sebagai Hari Bumi Sedunia, ini tema dan fokusnya di 2025

3 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Hari Bumi Sedunia selalu menjadi momen menarik untuk kembali melihat hubungan kita dengan alam.

Di tengah kesibukan sehari-hari, kita sering lupa bahwa bumi diam-diam memikul beban berat akibat gaya hidup manusia modern. Mulai dari tumpukan sampah plastik, polusi udara, hingga konsumsi berlebihan yang tanpa sadar meninggalkan jejak panjang bagi lingkungan. Tahun ini, Hari Bumi 2025 hadir bukan sekadar pengingat, tapi juga ajakan agar kita semua ikut ambil bagian sekecil apa pun bentuknya.

Hari Bumi yang ke-55 akan diperingati pada Selasa, 22 April 2025. Momen ini menjadi ajang untuk menegaskan pentingnya menjaga planet kita dan melestarikan ekosistem di daratan maupun lautan. Setiap tahunnya, perayaan ini menggerakkan sekitar satu miliar orang di seluruh dunia dan didukung oleh gerakan lingkungan hidup dan sosial berskala internasional.

Earth Day Network, organisasi yang mempelopori perayaan ini, mengajak masyarakat dunia untuk terus meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Target besarnya adalah melipatgandakan produksi energi bersih secara global sebelum 2030.

Sejarah Hari Bumi

Hari Bumi pertama kali diperingati pada 22 April 1970, dipelopori oleh Senator Gaylord Nelson dari Amerika Serikat sebagai respons terhadap meningkatnya polusi dan kerusakan lingkungan. Sekitar 20 juta orang ikut serta dalam aksi tersebut untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian bumi.

Hari Bumi berkembang menjadi gerakan global dan pada 1990, perayaan ini melibatkan lebih dari 140 negara. Pada 2009, Majelis Umum PBB menetapkan 22 April sebagai International Mother Earth Day dan mengakui pentingnya pelestarian ekosistem bumi.

Peringatan ini kini menjadi ajang untuk mengingatkan umat manusia akan tanggung jawab kita dalam menjaga bumi dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Mengapa energi terbarukan jadi fokus Hari Bumi 2025?

Setiap tahun, tema Hari Bumi selalu menyesuaikan dengan isu lingkungan paling mendesak. Untuk 2025, tema global yang diusung adalah "Our Power, Our Planet". Fokus utamanya adalah mendorong penggunaan energi terbarukan.

Ada beberapa alasan penting di balik fokus ini:

1. Biaya produksi lebih murah

Dalam 10 tahun terakhir, biaya pembuatan panel surya turun drastis hingga 93%. Ini membuatnya jauh lebih terjangkau untuk masyarakat luas.

2. Mengurangi polusi udara

Dengan beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan, tingkat polusi udara bisa ditekan. Dampaknya, risiko penyakit akibat polusi pun menurun.

3. Mendorong ekonomi hijau

Investasi di bidang energi terbarukan diperkirakan mampu menciptakan sekitar 14 juta lapangan kerja baru secara global.

4. Sudah terbukti bisa diterapkan

Saat ini, hampir 50 negara di dunia telah berhasil memenuhi lebih dari separuh kebutuhan listriknya dari sumber energi terbarukan.

Hari Bumi 2025 mengajak kita semua untuk berkontribusi. Mulai dari langkah sederhana seperti menghemat listrik, mengurangi plastik sekali pakai, hingga mendukung kebijakan energi bersih.

Baca juga: Kemenag gelar lomba tanam pohon matoa untuk peringati Hari Bumi 2025

Baca juga: Kemenag jadikan masjid hingga KUA motor gerakan ekoteologi nasional

Baca juga: Kemenag tanam satu juta pohon saat peringatan Hari Bumi

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |