Wajah Baru Kampung Pelangi 200 Bandung yang Kini jadi Lembur Katumbiri

16 hours ago 4

Kampung Pelangi 200 Bandung direvitalisasi dengan pengecatan ulang 347 rumah menggunakan 504 galon cat. Kini diresmikan sebagai Lembur Katumbiri.

7 Mei 2025 | 20.27 WIB

Mural warna warni menghiasi permukiman padat di kampung atau Lembur Katumbiri, Dago, Bandung, Jawa Barat, 6 Mei 2025. Tempo/Prima Mulia

Mural warna warni menghiasi permukiman padat di kampung atau Lembur Katumbiri, Dago, Bandung, Jawa Barat, 6 Mei 2025. Tempo/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Pelangi di Bandung punya wajah baru. Ratusan rumah warga di kawasan itu digambar mural yang merupakan bagian dari pengembangan wisata tematik di kawasan Lembur Katumbiri RW-12 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong. Kawasan ini diresmikan sebagai destinasi wisata Bandung dengan nama barunya pada Selasa, 6 Mei 2025.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan di Bandung Selasa mengatakan bahwa saat ini Bandung sedang fokus membangun sektor pariwisata. Kehadiran Lembur Katumbiri, yang berarti Kampung Pelangi dalam bahasa Sunda, menandai langkah konkret Pemkot Bandung dalam memperkuat sektor pariwisata berbasis masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Farhan menjelaskan bahwa pengembangan pariwisata di Bandung tidak hanya melibatkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tapu juga Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga. "Ini luar biasa. Bahkan mural pun menjadi media narasi yang kuat,” ujar Farhan.

Ia menyebut, pembangunan kota kini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga menyentuh aspek seni, budaya, dan kebersamaan warga. “Jangan sampai kota ini hanya jadi tempat lewat, tapi tak memberi kenangan,” kata Farhan.

Pengecatan Ulang Kampung Pelangi

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung Didi Ruswandi menyebutkan bahwa kawasan yang sebelumnya dikenal sebagai Kampung Pelangi 200 ini direvitalisasi dengan pengecatan ulang 347 rumah menggunakan 504 galon cat senilai Rp 190 juta, melibatkan 150 personel lapangan. “Kami mulai dari luar karena bagian dalam sempat terkendala anggaran. Tapi luar biasa, viral lebih dulu sebelum diresmikan,” katanya.

Ia menambahkan, Lembur Katumbiri juga mengembangkan potensi lokal lainnya, seperti konservasi ikan endemik, urban farming, dan pasar mingguan melalui kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

Sejarah Kampung Pelangi 200

Kampung Pelangi sempat viral sebelum diresmikan pada 2018. Popularitas kampung ini memudar seiring dengan pudarnya cat warna-warni rumah-rumah penduduknya. 

Kampung ini dulunya hanya bukit di tepi Sungai Cikapundung yang ditumbuhi pepohonan. Area itu menjadi tempat relokasi warga di sekitar Rusunawa dekat ITB pada 1992. Mereka mendirikan rumah-rumah di sana dengan bantuan Rp 200 ribu setiap kelapa keluarga. Itu sebabnya, permukiman ini dulu disebut sebagai Kampung 200. 

Kampung ini merupakan permukiman terpadat di Kelurahan Dago. Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung saat itu, pernah berencana menata kampung ini tetapi tidak terlaksana. Akhirnya warga berinisiatif bekerja sama dengan CSR sebuah produsen cat merek Sanlex. Rumah-rumah di kampung itu pun dicat warna-warni sehingga disebut dengan Kampung Pelangi 200. Permukiman yang berada di lereng membuat rumah-rumah tampak seperti bertumpuk sehingga menciptakan pemandangan cantik yang menarik banyak wisatawan. 

Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Pilihan Editor: Gagasan Arya Putra Kembangkan Kampung Kota
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |