CNN Indonesia
Selasa, 27 Mei 2025 16:52 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ukraina mengaku telah mengantongi bukti bahwa China menjadi salah satu pemasok bagi industri senjata Rusia.
Kepala Dinas Intelijen Ukraina, Oleh Ivashchenko, mengatakan pihaknya dapat "mengonfirmasi" bahwa China menyediakan material dan peralatan penting untuk 20 pabrik militer Rusia.
"Ada informasi bahwa China memasok mesin perkakas, produk kimia khusus, bubuk mesiu, dan komponen khusus untuk industri manufaktur pertahanan," ungkap Ivashchenko, dikutip Al Jazeera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu, Ukraina menuduh China memberikan bantuan militer langsung kepada industri persenjataan Rusia. Ivashchenko mengatakan badan intelijen Ukraina kini dapat mengonfirmasi tuduhan tersebut.
"Kami telah mengonfirmasi data tentang 20 pabrik Rusia," imbuh Ivashchenko.
Ivashchenko membeberkan bahwa intelijen Ukraina memiliki informasi tentang setidaknya lima kasus kerja sama Rusia-China di sektor penerbangan antara tahun 2024 dan 2025, termasuk transfer peralatan, suku cadang, dan dokumentasi teknis.
Selain itu, dia menambahkan bahwa ada enam kasus yang melibatkan "pengiriman besar" bahan kimia khusus, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
"Pada awal 2025, 80 persen komponen elektronik penting yang ditemukan di pesawat nirawak Rusia berasal dari China," imbuh Ivashchenko.
Meski kerap menampilkan citra netral dan menyangkal terlibat apa pun dalam perang, Beijing telah meningkatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi dengan Rusia sejak invasinya ke Ukraina pada Februari 2022.
Peningkatan kerja sama itu terjadi kala negara-negara Barat mengajukan sanksi besar-besaran terhadap Moskow.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bulan lalu juga secara terang-terangan menyebut China memasok bubuk mesiu dan bahan-bahan ke produsen senjata Rusia, serta menuduh warga China membantu produksi pesawat nirawak.
China menolak klaim itu sebagai tuduhan tidak berdasar. Namun Kyiv kemudian menjatuhkan sanksi pada tiga entitas Tiongkok.
China juga telah berulang kali membantah tuduhan Ukraina bahwa mereka telah membantu Rusia berperang.
(dna/dna)