Trump Restui Israel Serang Gaza Lagi Jika Hamas Tolak Lucuti Senjata

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump merestui Israel membombardir lagi Jalur Gaza, Palestina, apabila Hamas menolak melucuti senjata.

Dalam pernyataan via telepon kepada CNN, Trump mengatakan bahwa ia akan membiarkan pasukan Israel menyerbu lagi Gaza jika Hamas tak mau melepas senjata mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memikirkannya," kata Trump, merespons pertanyaan CNN, Rabu (15/10).

"Israel akan kembali ke jalanan itu segera setelah saya mengatakannya. Jika Israel bisa masuk dan menghajar mereka habis-habisan, mereka akan melakukannya," ucap Trump.

Meski begitu, Trump menyatakan dirinya saat ini harus "menahan" Israel bertindak demikian. Ia percaya bahwa gencatan senjata kali ini akan bertahan lama dan perdamaian jangka panjang benar-benar akan terjadi.

"Lima puluh sembilan negara adalah bagian dari ini," ujarnya, merujuk pada negara-negara yang menghadiri pertemuan di Mesir untuk terlibat maupun menyaksikan penandatanganan deklarasi bersama berjudul 'Perjanjian Damai Trump'.

"Kami belum pernah melihat yang seperti ini. Sekarang semuanya terjadi. Mereka ingin menjadi bagian dari Abraham Accords. Sekarang Iran bukan lagi masalah," tutur Trump.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga mengatakan di hari yang sama bahwa pasukannya akan kembali memerangi Hamas jika milisi itu tak mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

"Jika Hamas menolak patuh terhadap kesepakatan, Israel dengan berkoordinasi dengan Amerika Serikat, akan melanjutkan pertempuran dan mengalahkan Hamas, mengubah realitas di Gaza, serta mencapai semua tujuan perang," ucap Katz, seperti dikutip The Straits Times.

Israel dan Hamas saat ini sedang dalam fase pertama gencatan senjata yang telah dimulai sejak Jumat (10/10). Pada tahap ini, kedua pihak sepakat untuk bertukar sandera, termasuk memulangkan jenazah yang tewas dalam agresi di Gaza.

Berdasarkan 20 poin proposal damai Trump yang disetujui Hamas dan Israel, Hamas dalam salah satu fase harus mau melucuti senjata dan tidak terlibat dalam pemerintahan Gaza di masa depan.

Hamas hingga kini belum menyatakan secara terbuka soal pelucutan senjata. Sebaliknya, Hamas mengerahkan pasukan keamanan ke Gaza setelah gencatan senjata resmi berlaku.

Hamas menyerang kelompok milisi yang dituduh terlibat dengan Israel.

Kelompok milisi yang sedang diperangi Hamas sekarang yakni Doghmush, salah satu klan bersenjata paling terkemuka di Gaza yang sejak 2007 terlibat konflik berdarah dengan Hamas.

Trump mengetahui soal serangan Hamas terhadap Doghmush. Kepada CNN, ia mengaku sedang mempelajari apakah mungkin ada warga Palestina yang tak bersalah yang jadi korban dalam aksi bersih-bersih Hamas.

"[Hamas sedang] masuk dan membersihkan geng-geng, geng-geng yang melakukan kekerasan," ucap Trump.

"Saya sedang mempelajarinya," lanjut Trump, saat ditanya soal kemungkinan warga sipil Palestina jadi korban.

"Kita akan mencari tahu. Bisa jadi ada geng-geng lain," pungkasnya.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |