Trump Respons Kritik Walmart soal Kenaikan Tarif: Silakan Telan

5 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menanggapi kritik Walmart, raksasa ritel AS, yang terus mengeluhkan kebijakan tarif karena berimbas naiknya harga produk.

Trump meminta Walmart untuk 'menelan' kebijakan tarif itu, alih-alih mengeluh soal perubahan harga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia bahkan menegaskan akan memantau perubahan harga produk-produk di Walmart, terutama produk yang diimpor dari China.

"Walmart harus berhenti menyalahkan tarif sebagai alasan menaikkan harga di semua gerai. Walmart menghasilkan miliaran dolar tahun lalu, jauh lebih banyak dari yang diharapkan," ujar Trump via Truth Social, Sabtu (17/5).

"Baik Walmart maupun China, mereka harus 'TELAN TARIFNYA' dan tidak mengenakan biaya APA PUN kepada pelanggan yang berharga. Saya akan terus memantau, begitu pula pelanggan kalian!" lanjut Trump.

Pernyataan itu dilontarkan Trump menyusul keluhan Walmart terhadap kebijakan tarif baru pemerintah AS terhadap barang impor. Kebijakan itu memicu perubahan besar di berbagai sektor, termasuk ritel yang cukup erat dengan aktivitas impor barang.

CEO Walmart Douglas McMillon mengungkapkan kenaikan harga di Walmart merupakan akibat dari tarif Trump yang "terlalu tinggi", terutama untuk barang-barang dari China.

Ia juga mengaku sudah berusaha menekan harga produk agar tetap dijual semurah mungkin. Meski begitu, langkah ini menjadi semakin sulit setelah kebijakan tarif Trump mulai berimbas ke sektor ritel.

"Kami akan berusaha maksimal untuk menjaga harga kami tetap semurah mungkin," ungkap McMillon.

"Namun mengingat besarnya tarif, bahkan dengan besaran yang dikurangi pada pekan ini, kami tidak mampu mengatasi semua tekanan karena margin ritel yang tipis," sambungnya.

Walmart sebelumnya mengatakan perubahan harga kemungkinan mulai berlaku pada akhir Mei. Harga produk kemudian akan meningkat jauh lebih tinggi pada Juni.

Situasi ini dipicu oleh aktivitas impor barang yang dilakukan Walmart. Perusahaan itu mendapatkan barang dagangan dari Kanada, China, India, Meksiko, Vietnam, dan negara lain untuk dijual di lebih dari 4.600 toko di seluruh Amerika Serikat.

Sementara itu, AS dan China mencapai kesepakatan 'gencatan senjata' perang dagang setelah resmi memangkas tarif impor sementara pada Senin (13/5).

AS menyatakan akan menurunkan tarif tambahan terhadap produk asal China dari 145 persen menjadi 30 persen. China juga merespons dengan turut memangkas tarif atas barang-barang AS, dari 125 persen menjadi 10 persen.

Kebijakan itu akan berlaku selama 90 hari. Efeknya, pasar langsung merespons positif dengan nilai tukar dolar AS yang menguat hingga bursa saham di berbagai negara menghijau.

Kabar ini meredakan ketegangan setelah gejolak pasar bulan lalu akibat keputusan Presiden Donald Trump yang secara mendadak menaikkan tarif demi menekan defisit perdagangan Negeri Paman Sam itu.

"Dua negara berhasil mewakili kepentingan nasional masing-masing dengan sangat baik," ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent usai pertemuan dengan delegasi China di Jenewa, Swiss, Senin (12/5), dikutip dari Reuters.

(frl/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |