CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 16:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Thailand meminta komunitas internasional mengecam Kamboja yang dianggap sudah menggempur habis-habisan warga sipil dalam perang yang pecah hari ini, Kamis (24/7).
"[Saya] meminta komunitas internasional mengecam Kamboja karena menargetkan warga sipil di perbatasan," demikian laporan media Thailand, The Nation, mengutip Juru bicara pemerintah Thailand Jirayu Houngsub.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jirayu juga mengatakan pusat yang menangani situasi perbatasan sudah mendapat informasi dari prajurit bahwa pasukan Kamboja menembakkan roket ganda BM-21 ke desa-desa di sepanjang Distrik Phanom Dong Rak, Surin.
Roket dan peluru artileri Kamboja, kata dia, menghantam rumah sakit dan rumah-rumah penduduk desa di Thailand. Serangan tersebut juga menewaskan empat warga sipil termasuk anak-anak.
Lebih lanjut, Jirayu mengatakan pasukan Kamboja mencoba memprovokasi pertempuran sejak pagi dengan menerbangkan drone ke wilayah Thailand dan melepas tembakan lebih dulu.
Sementara itu, Kamboja mengeklaim Thailand lah yang memulai serangan. Perdana Menteri Hun Manet sampai-sampai curhat dalam surat yang dikirim ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa mereka tak punya pilihan selain mengerahkan Angkatan Bersenjata untuk membela diri.
Hingga saat ini, militer Thailand dan Kamboja masih saling bertempur. Imbasnya, sebelas orang dilaporkan tewas dan sejumlah orang mengalami luka-luka.
Perang yang terjadi antara kedua negara itu berlangsung saat hubungan Thailand dan Kamboja memburuk.
Sejauh ini, belum ada respons dari komunitas atau organisasi internasional terkait perang negara dekat yang bertetangga.
(rds/rds)