Seperti Apa Rencana Wisata Malam di Parangtritis, Yogyakarta?

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Pantai Parangtritis, Yogyakarta, diwacanakan akan jadi destinasi wisata malam. Tidak seperti di Bali, wisata malam di kawasan ini akan berakar pada keunikan lokal.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Imam Pratanadi di Yogyakarta,  menyebut karakter dan keunikan lokal menjadi kunci utama merancang arah pengembangan destinasi wisata di pesisir selatan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Imam mengatakan bahwa Bali yang sudah berkembang lebih dahulu bisa dilihat sebagai salah satu contoh untuk pengembangan wisata malam. "Namun demikian, saya rasa uniqueness dari Daerah Istimewa Yogyakarta itu tetap nomor satu," ujar Imam, Kamis, 8 Mei 2025.

Ia menambahkan, jika ke depan Parangtritis ingin dikembangkan sebagai destinasi wisata malam, maka pendekatannya harus berbasis budaya lokal dan bukan meniru konsep yang sudah ada di tempat lain. Jadi, sebelumnya perlu dirancang atraksi-atraksi wisata yang khas, lengkap dengan amenitas penunjang yang memadai.

Masuk Rancangan KSPN

Wacana pengembangan wisata malam di Parangtritis Yogyakarta muncul kembali sepekan belakangan. Namun, sebenarnya hal itu sudah sempat masuk dalam rancangan pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). Hanya saja, saat ini belum ada perencanaan konkret terkait wisata malam di Parangtritis. Bahkan, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul selaku pengelola wilayah pun belum menyiapkan desain atau program khusus untuk itu.

Karena belum siap, ia mengatakan belum mempromosikan kawasan ini sebagai destinasi wisata malam. "Kalau sekarang kita promosikan wisata malam, saya rasa belum pada tempatnya. Saya khawatir pengunjung malah kecewa karena belum ada atraksinya," ujar dia.

Pola Kunjungan Baru Wisatawan

Meski wisata malam belum dikembangkan, ada perubahan pola kedatangan wisatawan di kawasan itu. Imam mengungkapkan justru kini banyak pengunjung datang sejak pagi hari untuk menikmati suasana matahari terbit.

Fenomena itu disebut menjadi peluang untuk membangun pola kunjungan yang lebih beragam dan bisa dikembangkan menjadi wisata malam hingga pagi hari di masa depan. "Kalau bisa digabung antara atraksi malam dan suasana pagi, saya rasa itu akan sangat baik untuk meningkatkan ekonomi lokal dan memperpanjang masa tinggal wisatawan di wilayah itu," ujar dia.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |