Presiden Suriah Al Sharaa ke Rusia, Minta Putin Serahkan Assad

7 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 16 Okt 2025 08:30 WIB

Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa berkunjung ke Rusia pada Rabu (15/10) untuk pertama kalinya sejak menjabat. Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa berkunjung ke Rusia pada Rabu (15/10) untuk pertama kalinya sejak menjabat. (Foto: REUTERS/Bing Guan)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa berkunjung ke Rusia pada Rabu (15/10) untuk pertama kalinya sejak menjabat.

Ia menemui Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas sejumlah hal, termasuk ekstradisi mantan Presiden Suriah Bashar Al Assad yang mendapat suaka di Moskow.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Reuters, dalam pertemuan tersebut, Al Sharaa menyampaikan kepada Putin bahwa ia berkomitmen untuk melanjutkan hubungan baik antara Rusia dan Suriah yang telah terjalin sejak lama.

"Ada hubungan bilateral dan kepentingan bersama yang mengikat kami dengan Rusia, dan kami menghormati semua perjanjian yang telah dibuat. Kami sedang berupaya mendefinisikan ulang sifat hubungan Suriah dengan Rusia," ujar Al Sharaa dalam bahasa Arab kepada Putin.

Putin menanggapi dengan menyatakan Moskow siap melakukan segala upaya guna menindaklanjuti "langkah awal yang menarik dan bermanfaat" yang telah dibahas dalam pertemuan mereka.

Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, Moskow bersedia mengerjakan proyek-proyek minyak di Suriah dan membantu memulihkan energi, rel kereta api, serta infrastruktur lainnya yang hancur selama perang saudara.

"Perusahaan-perusahaan Rusia telah lama beroperasi di Suriah, di ladang-ladang minyak. Ada ladang-ladang yang perlu dikembangkan, yang sudah dihentikan operasionalnya, dan ada juga ladang-ladang baru. Kami siap berpartisipasi," ucapnya kepada wartawan.

Sebelum perundingan, Kremlin juga menyampaikan bahwa nasib dua pangkalan utama Rusia di Suriah, yakni pangkalan udara Hmeimim di Provinsi Latakia dan fasilitas angkatan laut di Tartous, akan dibahas dalam pertemuan.

Menurut seorang sumber dari pemerintahan Suriah, para pejabat Suriah dalam pertemuan ini juga berusaha untuk mencari jaminan bahwa Rusia tidak akan membantu mempersenjatai kembali sisa-sisa pasukan Assad. Al Sharaa juga disebut ingin Rusia dapat membantu membangun kembali tentara Suriah.

Sebelum pertemuan, sumber dari Suriah juga mengatakan bahwa Al Sharaa akan meminta kepada Putin untuk menyerahkan Assad guna diadili.

Assad melarikan diri ke Rusia saat kelompok yang dipimpin Al Sharaa menggulingkan pemerintahannya pada Desember lalu.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Kremlin memberikan perlindungan kepada Assad dan keluarganya karena nyawanya terancam.

Selama bertahun-tahun, pemerintah Rusia mendukung rezim Assad melawan kelompok pemberontak menggunakan kekuatan militernya. Putin kemungkinan besar tak setuju untuk menyerahkan sekutunya itu ke tangan Assad.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |