Polisi Tangkap 11 Orang Diduga Provokator Kericuhan saat Aksi di Pati

3 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian menangkap setidaknya 11 orang yang diduga menjadi provokator kericuhan dalam aksi masyarakat yang memprotes Bupati Pati, Sudewo, Rabu (13/8).

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan belasan orang yang diamankan itu masih diperiksa pihak kepolisian.

"Saat ini pelaku menjadi provokator 11 yang kita lakukan pengamanan. Saat ini kita lakukan pendataan dan dilakukan pemeriksaan," kata Artanto  kepada wartawan ditemui di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan petugas kepolisian mengamankan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Pati. Polisi melibatkan personel dari Polda Jawa Tengah, dan belasan jajaran polres lain di provinsi itu.

"Hari ini Polresta Pati melaksanakan pengamanan aksi unjuk rasa di kantor bupati. Kegiatan ini mendapatkan BKO dari Polda dan Polres Jajaran," jelasnya.

Dugaan penyusup aksi damai

Artanto mengatakan awalnya aksi unjuk rasa berlangsung damai. Namun, aksi itu kemudian berlangsung ricuh pada Rabu tengah hari.

Polisi menduga ada pihak penyusup ke massa sehingga terjadi saling lempar.

"Namun seiring kegiatan tersebut menjelang siang ada kelompok lain sifat anarkis sehingga merusak suasana unjuk rasa yang damai, dengan melakukan kegiatan pelemparan air mineral, batu, buah, busuk dan sebagainya," ujar Artanto.

"Mengakibatkan situasi ekskalasi menjadi meningkat dan chaos. Sehingga pihak kepolisian secara persuasif terhadap massa melakukan anarkis massa tidak mau mematuhi perintah pihak kepolisian," imbuh perwira menengah Polri itu.

Menurutnya, aksi demo berangsur kondusif sore tadi. Massa bisa dihalau untuk mundur dari depan kantor Bupati Pati.

"Akhirnya kita dorong keluar dan pecah aksi massa tersebut kita pecah dan alhamdulillah pukul 15.30 WIB sudah kondusif. Kita patroli untuk memastikan situasi aman dan kondusif," jelasnya.

Jumlah korban, tak ada yang tewas

Dalam aksi tersebut, kata Artanto, 34 orang mengalami luka, termasuk polisi. Dia juga membantah soal kabar beredar yang menyatakan tidak ada korban tewas.

"Kabar meninggal tersebut kami sudah mengkonfirmasi informasi ada masyarakat yang meninggal akibat aksi unjuk rasa ini. Dan sampai saat ini sore ini hasil penelusuran nihil adanya tidak ada korban jiwa akibat aksi anarkis tersebut," kata Artanto.

Dia mengatakan korban luka-luka dari kepolisian dan masyarakat. Dari polisi ada tujuh orang sisanya dari masyarakat.

"Dari korban kedua belah pihak baik polisi dan masyarakat terhadap aksi anarkis ini ada 34 orang yang saat ini sedang diobati dan diobati di rumah sakit. Ada yang sudah pulang dari rumah sakit," jelasnya.

"Ada 7 anggota Polri," sambungnya.

Mereka mengalami luka lebam hingga bocor pada bagian kepala. Mereka sebagian besar ada yang dirawat di rumah sakit.

"Dan sisanya dari masyarakat luka lebam, bocor kepala, robek kulit," jelasnya.

"Korban masyarakat kita data korban rata-rata sesak napas karena gas mata yang kita tembakan. Demikian," kata Artanto.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/ugo)

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |