Perbedaan Haji Tamattu, Haji Qiran, dan Haji Ifrad

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai umat Islam di seluruh dunia kini mulai menjalani ibadah haji. Dalam pelaksanaannya, haji terdiri tiga macam, yakni haji tamattu, haji ifrad, dan haji qiran. Lalu, apa perbedaan di antara ketiganya?

Sebenarnya ketiga jenis haji ini sama saja karena memiliki tujuan ibadah yang sama. Yang berbeda dari ketiganya adalah metode pelaksanaanya dan tata cara penjagaan ihram atau larangan yang ada di dalamnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari laman Badan Pengelola Keuangan Haji, berikut perbedaan haji tamattu, haji ifrad, dan haji qiran:

Haji Tamattu

Jenis ibadah haji ini dilakukan dengan melakukan umrah dahulu dan bisa mengambil jeda untuk beristirahat sebelum melaksanakan ibadah haji. Ibadah ini menjadi dua siklus yang berbeda, nantinya jemaah akan melakukan prosesi untuk memulai umrah dan prosesi untuk ibadah haji.

Dalam masa jeda sendiri, jemaah tidak akan terikat dengan kewajiban larangan ibadah. Ibadah ini sesuai dengan namanya, tamattu yang artinya bersenang-senang.

Ibadah haji setelah umrah nantinya bisa dilanjutkan pada masa bulan-bulan haji dan dimulai dari tanggal 8 Dzulhijjah. Dalam tanggal ini, nantinya para jemaah akan mengucapkan niat kembali dan melakukan sai serta harus membayar dam (denda) sesuai dengan syarat sebelum melaksanakan ibadah haji.

Haji Qiran

Haji qiran adalah jenis haji yang menyatukan niat umrah dan haji secara bersamaan. Ibadah ini akan dimulai dari tempat miqat, yakni tempat awal untuk mengucapkan niat yang mana sudah ditentukan. Nantinya, setiba di Mekkah, jemaah akan melakukan tawaf qudum dan dilanjutkan dengan salat dua rakaat di belakang Makam Ibrahim. 

Setelah itu, jemaah akan melakukan sai tanpa bertahalul atau memotong rambut. Proses pemotongan rambut akan dilakukan di akhir proses haji untuk menunjukkan bahwa jemaah sudah selesai melakukan ibadah umrah dan haji. 

Haji Ifrad

Haji ifrad adalah jenis ibadah yang paling sederhana untuk dilakukan karena ibadah ini memang khusus untuk haji saja. Jemaah tidak akan melakukannya dengan menggabungkan umrah dengan haji. 

Di lain sisi, ibadah ini juga tidak mewajibkan jemaah untuk membayarkan dam (denda). Bahkan, kemudahan ibadah ini bisa menjadi pilihan bagi banyak orang untuk memudahkan pelaksanaan ibadah haji dengan sederhana dan tidak mendapatkan tambahan kewajiban.

Nantinya jemaah akan melakukan umrah kembali di bulan-bulan haji untuk melengkapi kewajiban seluruh ibadah. Jemaah nanti harus kembali melakukan ihram dan mikat untuk umrah yang prosesnya tidak berbeda jauh dengan ibadah umrah.

Naufal Ridhwan Aly berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |