CNN Indonesia
Rabu, 28 Mei 2025 05:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump memerintahkan penangguhan penjadwalan bagi pelamar visa pelajar dan pertukaran sementara.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan hal itu dilakukan karena jajarannya bersiap untuk memperluas pemeriksaan media sosial terhadap mahasiswa asing, seperti dalam pernyataan internal mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangguhan itu jadi langkah terbaru yang ditujukan pada mahasiswa internasional yang sesungguhnya menjadi sumber pendapatan utama bagi universitas-universitas AS, setelah Rubio mencabut ratusan visa.
Terlebih lagi saat pemerintahan Trump bergerak untuk melarang Universitas Harvard menerima siapa pun yang bukan warga Amerika.
Dalam pernyataan internal yang ditandatangani Rubio, seperti diberitakan AFP, ia memerintahkan kedutaan dan konsulat tidak mengizinkan "visa pelajar atau pertukaran tambahan... kapasitas penunjukan hingga panduan lebih lanjut dikeluarkan."
Dikatakan bahwa Departemen Luar Negeri "berencana untuk mengeluarkan panduan tentang pemeriksaan media sosial yang diperluas untuk semua aplikasi tersebut."
Pernyataan tersebut mengisyaratkan penangguhan bisa berlangsung singkat, memberi tahu kedutaan untuk menerima panduan baru dalam "hari-hari mendatang," meskipun misi AS kerap melakukan penundaan besar dalam proses aplikasi.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce tidak mengomentari langsung pernyataan tersebut tetapi mengatakan bahwa "kami menganggap serius proses pemeriksaan siapa saja yang masuk ke negara ini."
"Tujuannya, seperti yang dinyatakan Presiden dan Menteri Rubio, adalah memastikan orang-orang yang ada di sini memahami hukum yang berlaku, mereka tidak memiliki niat kriminal, mereka akan berkontribusi terhadap pengalaman di sini, betapa pun singkat atau lamanya status mereka," katanya.
"Jika Anda akan mengajukan visa, ikuti proses dan langkah-langkah yang normal, (dan) bersiap lah untuk diperiksa," tutur Bruce saat ditanya
Pekan lalu, Rubio mengatakan dalam sidang Senat bahwa ia telah mencabut "ribuan" visa sejak Trump menjabat pada 20 Januari.
Ia menggunakan Undang-Undang yang tidak jelas demi membuatnya bisa mengusir orang asing karena kegiatan yang dianggap bertentangan dengan kepentingan kebijakan luar negeri AS.
Sasaran yang paling terlihat adalah para mahasiswa yang terlibat dalam aktivisme terkait Gaza. Pejabat pemerintahan Trump menuduh para mahasiswa anti-Semitisme, tuduhan yang dibantah keras sejumlah orang yang menjadi sasaran.
(afp/reuters/chri)