Paus Leo XIV Pernah 'Kritik' Trump-JD Vance soal Kebijakan Imigrasi

1 week ago 11

8000hoki List Situs situs Slot Gacor China Terpercaya Sering Lancar Menang Terus

hokikilat Akun situs Slot Gacor Indonesia Terkini Pasti Jackpot Terus

1000 Hoki Online Akun server Slots Maxwin Malaysia Terpercaya Gampang Lancar Scatter Terus

5000hoki.com Akun website Slot Gacor Thailand Terpercaya Mudah Lancar Win Full Online

7000 hoki Agen situs Slot Gacor Myanmar Terbaik Sering Scatter Terus

9000hoki Daftar website Slots Gacor Philippines Terpercaya Mudah Win Banyak

Alternatif Demo Slots Gacor Philippines Terbaru Gampang Menang Non Stop

Idagent138 Daftar Slot Game

Luckygaming138 Akun Slot Online

Adugaming Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

kiss69 Daftar Akun Slot Maxwin Online

Agent188 Akun Slot Maxwin Online

Moto128 login Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya

Betplay138 login Slot Maxwin Terpercaya

Letsbet77 login Slot Maxwin Online

Portbet88 login Akun Slot Anti Rungkad Online

Jfgaming Akun Slot Gacor Online

MasterGaming138 login Akun Slot Gacor Online

Adagaming168 Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Kingbet189 Slot Anti Rungkat Terbaik

Summer138 Daftar Akun Slot Terpercaya

Evorabid77 login Id Slot Anti Rungkad Online

bancibet login Id Slot Game

adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkad

CNN Indonesia

Jumat, 09 Mei 2025 09:40 WIB

Sebelum terpilih menjadi Paus, Robert Prevost pernah kritik pemerintah Trump soal kebijakan imigrasi. Paus Leo XIV muncul di balkon Basilika Santo Petrus usai terpilih dalam conclave 2025. Foto: REUTERS/Claudia Greco

Jakarta, CNN Indonesia --

Paus Leo XIV pernah mengkritik pandangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan wakilnya JD Vance soal kebijakan imigrasi, sebelum ia terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik.

Pada Februari 2025, Paus dengan nama lahir Robert Francis Prevost itu mengunggah ulang berita dan tautan yang "menyalahkan" Vance, usai menyebut doktrin Katolik demi mendukung pembatalan bantuan luar negeri AS.

Artikel tersebut mempermasalahkan Vance yang berpendapat orang Kristen harus mencintai keluarga mereka terlebih dahulu sebelum memprioritaskan seluruh dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"JD Vance salah: Yesus tidak meminta kita untuk menentukan peringkat cinta kita kepada orang lain," demikian judul berita yang diunggah ulang akun Prevost, sembari menyertakan link dari National Catholic Reporter.

Dilansir AFP, Vatikan telah mengonfirmasi bahwa akun X tersebut asli dan milik Prevost, Paus pertama dari Amerika Serikat.

Setelah menjadi Wapres AS, Vance membenarkan pembatalan hampir semua bantuan luar negeri AS dengan mengutip konsep "ordo amoris" atau "tatanan cinta" dari teolog abad ke-12 Thomas Aquinas.

Mendiang Paus Fransiskus dalam sepucuk surat yang ditujukan ke keuskupan di AS menyatakan ordo amoris sejati melibatkan "persaudaraan yang terbuka untuk semua orang, tanpa kecuali."

Beberapa hari kemudian Prevost mengunggah judul dan tautan artikel lain tentang argumen doktrinal Vance. Kali ini merujuk kritik Fransiskus terhadap deportasi massal migran oleh Trump.

Aktivitas terakhir Prevost di X sebelum terpilih yakni mengunggah ulang komentar pengguna lain yang mengkritik deportasi migran pemerintahan Trump ke El Salvador.

Postingan tersebut membahas soal penderitaan dan bertanya, "Apakah hati nurani Anda tidak terganggu?"

Trump maupun Vance tak merujuk ke komentar Prevost sebelumnya, saat mengucapkan selamat usai pria berusia 69 tahun itu resmi terpilih dalam conclave.

"Saya yakin jutaan umat Katolik Amerika dan umat Kristen lain akan berdoa untuk keberhasilan dia dalam memimpin Gereja," kata Vance.

Trump sementara itu mengatakan pemilihan paus pertama dari Amerika Serikat merupakan "kehormatan besar bagi negara kita."

Prevost terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik sedunia dalam conclave pada Kamis (8/5). Dia menjadi paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat.

Namun, dia menghabiskan bertahun-tahun karier keagamaannya di Peru.

(isa/dna)

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |