Menteri Abdul Mu'ti Kembali Terapkan Sistem Penjurusan di SMA

3 weeks ago 8

8000 hoki List ID server Slot Gacor Singapore Terbaru Sering Lancar Win Terus

hoki kilat slot Pusat Demo website Slot Gacor Myanmar Terbaru Mudah Lancar Scatter Banyak

1000hoki.com Data Agen web Slot Gacor Japan Terbaik Gampang Jackpot Full Banyak

5000 hoki List Agen website Slot Maxwin Malaysia Terbaik Pasti Jackpot Online

7000 Hoki Online List Platform website Slots Maxwin Myanmar Terbaik Gampang Win Banyak

9000hoki.com List Login website Slots Maxwin Myanmar Terbaru Mudah Lancar Scatter Non Stop

Data Platform games Slots Maxwin server Thailand Terkini Sering Lancar Win Online

Idagent138 Akun Slot

Luckygaming138 login Slot Maxwin Terbaik

Adugaming login Slot Anti Rungkad

kiss69 Slot Game

Agent188 Daftar Akun Slot Game

Moto128 Id Slot Maxwin Terbaik

Betplay138 Slot Anti Rungkad Online

Letsbet77 Akun Slot Anti Rungkat Online

Portbet88 Daftar Id Slot Anti Rungkat

Jfgaming168 Daftar Slot Anti Rungkat

MasterGaming138 Daftar Slot Gacor Terpercaya

Adagaming168 Daftar Akun Slot Maxwin Terpercaya

Kingbet189 Id Slot Game Terpercaya

Summer138 Slot Anti Rungkat Terpercaya

Evorabid77 login Id Slot Game

bancibet login Id Slot Anti Rungkad Online

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan pemerintah akan kembali menerapkan sistem penjurusan untuk sekolah menengah atas atau SMA. Sistem penjurusan ini sebelumnya dihapus dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang digagas Menteri Nadiem Makarim.

“Jurusan akan kita hidupkan lagi, jadi nanti akan ada jurusan IPA, IPS, dan Bahasa,” ujarnya dalam acara tanya-jawab bersama awak media di Kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 11 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti semula, dengan diterapkannya sistem penjurusan, maka dalam ujian akhir atau saat ini disebut dengan tes kemampuan akademik (TKA), siswa dapat memilih mata pelajaran yang paling diminatinya. Mereka hanya diwajibkan mengikuti tes wajib yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. 

“Untuk mereka yang ambil IPA itu nanti dia boleh memilih tambahannya antara fisika, kimia, atau biologi. Untuk yang IPS juga begitu, dia boleh ada tambahan apakah itu ekonomi, sejarah, atau ilmu-ilmu lain yang ada dalam rumpun ilmu-ilmu sosial,” tuturnya.

Mu’ti menjelaskan, sistem penjurusan kembali diterapkan guna mendukung sejumlah komponen yang akan diatur dalam pelaksanaan tes kemampuan akademik, sistem pengganti Ujian Nasional. Tes ini merupakan ujian di penghujung jenjang akademik untuk mengukur kemampuan akademik seseorang. Berbeda dengan UN, tes ini tidak bersifat wajib dan hanya berlaku bagi mereka yang memang siap dan mampu menghadapi tes guna menambah penilaian individu. 

Selain sifatnya tidak wajib, pembelajaran yang diujikan tetap sama dengan UN. Bagi kelas 6 SD dan 9 SMP, mata pelajaran yang wajib diujikan adalah Bahasa Indonesia dan Matematika. Sementara untuk kelas 12 SMA terdapat dua mata pelajaran tambahan yaitu Bahasa Inggris dan pilihan antara IPA atau IPS.

Tujuan pemerintah kembali menerapkan sistem lama ini adalah  untuk memberikan kepastian pada penyelenggara pendidikan, khususnya bagi lembaga pendidikan di luar negeri.

“Jadi pas Pak Nadiem dulu diambil sampelnya aja, banyak kampus-kampus di luar negeri enggak mau terima soalnya enggak jelas ukuran kemampuan di pelajar. Sekarang dengan hasil TKA, kemampuan masing-masing individu akan terukur,” kata Abdul Mu'ti.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |