Mensos Temui Perwakilan Pengunjuk Rasa Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menerima perwakilan pengunjuk rasa yang menolak pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Soeharto di kantor Kemensos, Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025. Perwakilan dari massa aksi yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Adili Soeharto (Gemas) itu menyerahkan dokumen petisi dari masyarakat sipil dan pernyataan bersama dari masyarakat internasional kepada Gus Ipul, sapaan Saifullah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya terima dokumennya," kata Gus Ipul saat menerima dokumen petisi. Menteri Sosial itu memastikan akan mendengarkan semua masukan dari masyarakat, termasuk penolakan untuk memberi gelar pahlawan nasional kepada Soeharto. Dia menyatakan tidak hanya mendengar masukan dari yang pro, tetapi juga yang kontra soal pemberian gelar pahlawan untuk presiden ke-2 itu.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid yang hadir di lokasi menjelaskan alasan menolak penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional lantaran TAP MPR nomor 11 tahun 1998 dianggap masih berlaku.

Selain itu, Usman menjelaskan beberapa alasan penolakan mereka terhadap rencana penganugerahan pahlawan kepada Soeharto. "Janganlah apa yang pernah jelas dalam sejarah dicatat sebagai sejarah pemerintahan dilupakan dengan menetapkan Presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional," katanya.

Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, Abdul Malik Haramain, mengatakan Kemensos menerima masukan tersebut dan akan dikaji lebih lanjut. "Tentu saja pembahasannya di tim pengkaji dan peneliti yang kami bentuk," katanya.

Ia menjelaskan setelah diteliti dan dikaji, tim akan merekomendasikan hasilnya ke dewan gelar. Lalu, dewan gelar akan membahasnya secara detail dan komprehensif. "Sebelum itu, Kemensos menerima usulan dari pemkab, pemkot, dan pemprov. Dan itu usulan resmi dari pemerintah daerahnya masing-masing," katanya.

Malik Haramain mengatakan usulan nama penerima gelar pahlawan nasional tentu akan dikaji dan dipertimbangkan secara detail dan objektif.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |