Mensos Pelajari Usulan Dedi Mulyadi soal Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos

1 day ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bakal mempelajari usulan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang ingin menjadikan program Keluarga Berencana (KB) jenis vasektomi sebagai syarat bagi masyarakat untuk menerima bantuan sosial (bansos) dan beasiswa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ya, ini kami sedang mempelajari ide itu ya. Jadi, semua ketentuannya sedang dipelajari," ujar dia dikutip Antara pada Kamis, 1 Mei 2025.

Gus Ipul mengatakan KB merupakan program yang baik. Namun, menurut dia, penerapannya sebagai syarat bansos perlu kajian mendalam. Dia menuturkan pemerintah tidak bisa serta merta menerapkan aturan baru.

"Idenya Kang Dedi, misalnya, setiap menerima bantuan sosial bisa ikut terlibat dalam pengelolaan sampah, ikut bersih-bersih, itu satu ide yang sangat bagus. Akan tetapi, kalau bersyarat dengan itu (vasektomi), terus terang masih harus mempelajari lebih jauh," ucap Ipul. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan rencana kebijakan agar vasektomi atau KB pria menjadi syarat untuk menjadi penerima bantuan sosial masyarakat prasejahtera di wilayahnya. Bahkan, ia mengusulkan warga yang bersedia vasektomi akan diberi insentif Rp 500 ribu.

Dedi mengaku sering dimintai tolong orang untuk membantu biaya kelahiran yang angkanya mencapai Rp 25 juta. Menurut dia, banyak orang tua yang belum bisa bertanggung jawab atas kehamilan, kelahiran, dan pendidikan anak-anaknya. 

"Nah, kalau orang tidak punya kemampuan untuk membiayai kelahiran, membiayai kehamilan, membiayai pendidikan, ya jangan dulu ingin menjadi orang tua dong," kata dia usai rapat koordinasi di ruang Edelweis lantai 5 Gedung Balai Kota Depok, Selasa, 29 April 2025. 

Untuk itu, menurut Dedi, agar kelahirannya diatur dan angka kemiskinan turun, maka ia ingin vasektomi atau KB pria sebagai syarat untuk menjadi penerima bantuan sosial. "Karena hari ini kan yang cenderung anaknya banyak tuh cenderung miskin," ujarnya. 

Dengan alasan itu, Dedi ingin agar para penerima bantuan sosial untuk biaya kelahiran, rumah sakit, listrik, bantuan pangan non tunai, perumahan, beasiswa untuk anak dan lainnya, ada syarat KB pria. "Saya harapkan suaminya atau ayahnya yang ber-KB, sebagai bentuk tanda tanggung jawab terhadap diri dan keluarganya. Jangan terus-terusan dibebankan pada perempuan gitu loh," ujarnya.

Vasektomi sendiri adalah prosedur kontrasepsi permanen yang dilakukan pada pria untuk mencegah kehamilan dengan memotong dan mengikat saluran sperma dengan tidak mempengaruhi produksi hormon testosteron, libido, atau kemampuan ereksi. Meski demikian, para laki-laki masih bisa mencapai orgasme dan ejakulasi meski tanpa sperma. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |