Mensos: Anggaran Operasional Sekolah Rakyat di 100 Lokasi Rp 2,3 Triliun

7 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, anggaran untuk kebutuhan operasional Sekolah Rakyat untuk pelaksanaan di seratus lokasi ditaksir mencapai Rp 2,3 triliun. Dia berujar, besaran itu diperuntukkan untuk tahun ajaran 2025-2026.

"Anggaran kebutuhan operasional Sekolah Rakyat jika mengasumsikan di 100 lokasi untuk tahun ajaran 2025-2025 totalnya Rp 2,3 triliun," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, saat raker bersama Komisi VIII DPR, Jakarta pada Selasa, 20 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, dia mengungkapkan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk membangun sarana dan prasarana di 100 lokasi Sekolah Rakyat mencapai Rp 487,14 miliar. Sarana dan prasarana itu terdiri dari ruang kelas, laboratorium, komputer, perpustakaan, kesenian, asrama, hingga dapur.

Menurut dia, pembangunan sarana dan prasarana di 100 lokasi Sekolah Rakyat itu bakal selesai pada akhir Juni atau awal Juli tahun ini. Biaya lain yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini yaitu pembiayaan kegiatan belajar mengajar untuk tiap-tiap siswa.

Gus Ipul mengatakan, biaya belajar masing-masing siswa per tahunnya mencapai Rp 48,2 juta. Dia menjelaskan, biaya belajar itu terdiri dari perlengkapan sekolah seperti seragam, sepatu, hingga laptop.

Kementerian Sosial juga menyiapkan biaya untuk penyusunan kurikulum sebesar Rp 3,66 miliar. Termasuk anggaran untuk kebutuhan guru dan tenaga pendidik mencapai Rp 1,11 triliun.

Dia menilai, besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk Sekolah Rakyat ini hanya berlangsung di tahun pertama pelaksanaan. "Tahun kedua indeksnya pasti lebih kecil lagi," ujar dia.

Adapun Kementerian Sosial menargetkan tahun ini sebanyak 100 titik Sekolah Rakyat bisa dimulai pelaksanaannya. Gus Ipul mengatakan, per Mei ini sudah ada 63 bangunan yang siap direnovasi pada tahap 1A untuk dibangun Sekolah Rakyat. 

Sebanyak 63 Sekolah Rakyat ditargetkan memulai kegiatan pembelajarannya pada Juli 2025. Sementara sebanyak 37 titik yang akan dibangun Sekolah Rakyat masih disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum. 

"Dari 63 titik itu nanti ada 247 rombongan belajar, menampung sekitar 6.105 siswa," ujarnya.

Dia menjelaskan, setiap angkatan bakal memiliki empat rombongan belajar. Masing-masing rombongan belajar itu terdiri dari 15 siswa.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |