Menghitung Jokowi dan Kaesang Jika Maju Kandidat Ketua Umum PSI

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara resmi membuka peluang bagi seluruh kader partai yang memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum melalui mekanisme pemilihan umum raya atau pemilu raya. Dua nama yang disebut berpotensi mengikuti kontestasi ini adalah mantan Presiden Joko Widodo serta putranya, Kaesang Pangarep, yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum PSI.

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menyampaikan bahwa pemilu raya terbuka untuk semua kader yang telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) partai. Ia juga tidak menutup kemungkinan jika Jokowi akan mencalonkan diri dalam proses tersebut. “Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan,” ujar Andy dalam keterangan pers di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa, 13 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Andy menjelaskan bahwa partai memberikan kesempatan kepada siapa pun yang memiliki visi dan misi sejalan dengan PSI untuk ikut berpartisipasi dalam proses politik partai. Menurutnya, pembukaan pendaftaran ini merupakan bentuk komitmen PSI terhadap prinsip partai terbuka dan inklusif. “Kami ingin membuka diri melalui momentum ini kepada masyarakat yang punya visi dan misi yang sama, punya passion yang sama, untuk melihat partai terbuka ini sebagai tempat untuk bergabung dan berkontribusi,” ucapnya.

Peluang Kaesang untuk Maju Kembali

Kaesang Pangarep disebut-sebut memiliki kemungkinan untuk kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSI. Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak partai mengenai pencalonan tersebut. “Nanti kami tanyakan ke Mas Kaesang,” ujar Andy saat ditanya mengenai hal itu.

Sebelumnya, Kaesang sendiri telah menyatakan keterbukaannya untuk ikut serta dalam pemilu raya. Dalam sebuah kesempatan di Loji Gandrung Solo, pada 11 April 2025, Kaesang mengatakan bahwa semua kader memiliki kesempatan yang sama. “Ya (maju sebagai calon ketua umum PSI). Boleh semua,” ujarnya.

Andy menambahkan bahwa semua mantan ketua umum, termasuk Kaesang, dapat kembali mencalonkan diri selama memenuhi ketentuan dukungan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh partai.

Kemungkinan Jokowi Mendaftar sebagai Calon


Selain Kaesang, nama Jokowi juga disebut sebagai figur yang berpeluang untuk mendaftarkan diri dalam pemilu raya PSI. Meskipun belum memberikan pernyataan langsung, peluang tersebut terbuka jika Jokowi memutuskan untuk bergabung secara formal sebagai kader partai dan memiliki KTA PSI.

Andy Budiman menekankan bahwa semua pihak yang telah menjadi kader dan memenuhi syarat administratif berhak untuk mengikuti proses pencalonan. “Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan,” katanya kembali menegaskan.

Tahapan Pemilu Raya PSI

Pemilu raya PSI dijalankan melalui beberapa tahapan yang telah dijadwalkan. Pendaftaran calon ketua umum dimulai pada 13 Mei 2025 di Kantor DPP PSI. Setelah pendaftaran ditutup, partai akan melakukan proses verifikasi dokumen dan menetapkan nama-nama calon hingga 18 Juni 2025.

Tahap kampanye akan berlangsung mulai 19 Juni hingga 11 Juli 2025. Selama periode ini, para calon diharapkan menyampaikan visi, misi, serta gagasan mereka secara langsung kepada para anggota. PSI memberikan keleluasaan kepada para kandidat untuk memilih metode kampanye yang sesuai.

Daftar pemilih tetap akan diumumkan pada 10 Juli, sementara proses pemungutan suara dijadwalkan pada 12 hingga 19 Juli 2025. Hasil pemilu raya akan diumumkan dalam Kongres PSI yang akan dilaksanakan pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.

Syarat utama bagi kandidat yang ingin mencalonkan diri adalah memperoleh dukungan minimal dari lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) tingkat provinsi serta 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat kota atau kabupaten. “Bekas ketua umum boleh mencalonkan diri lagi, yang paling penting adalah mendapatkan syarat dukungan minimal,” ujar Andy.

Ambisi Jokowi Pertahankan Pengaruh

dosen Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) Efatha Filomeno Borromeu Duarte, menyebut Jokowi tampak ingin mempertahankan poros pengaruh yang terancam menguap setelah Pilpres 2024.

Lewat langkah-langkah politik Jokowi, Efatha menilai Presiden ke-7 RI tersebut tengah berupaya mempertahankan pengaruhnya dalam politik Indonesia. Karena itu, Jokowi pada akhirnya membatalkan sendiri status pensiunan politiknya. 

“Mungkin masih berupaya untuk menyiapkan wadah bagi loyalis, relawan potensial dan sanak saudaranya, tetapi jika ditakar lebih dalam, yang lebih berdiri tegak ialah kebutuhan yang lebih besar yaitu untuk memastikan warisan kebijakan infra-populisnya tidak digudangkan begitu saja,” kata Efatha menjawab Tempo pada Kamis, 15 Mei 2025. 

Partai PSI, kata Efatha, merupakan kendaraan taktis yang ringan dan cair tanpa beban ideologis seperti PDIP. Pun tanpa faksi-faksi internal yang tarik menarik seperti Golkar. Aturan pemilihan juga jelas yakni one man one vote yang diadopsi dari gagasan Jokowi sendiri tentang partai super terbuka dan e-voting.

Ervana Trikarinaputri, Rizki Dewi Ayu, dan Ni Kadek Trisna Cintya Dewi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |