Mengenal AC inverter dan non-inverter, mana yang lebih baik?

3 days ago 10

Jakarta (ANTARA) - Saat memilih pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC), ada dua jenis teknologi yang sering menjadi pertimbangan, yaitu AC inverter dan AC non-inverter. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kebutuhan dan penggunaan sehari-hari.

Lalu, apa pengertian utama antara keduanya? Dan mana yang lebih baik untuk Anda? Simak ulasannya berikut ini, melansir berbagai sumber.

Mengenal AC inverter

AC inverter adalah perangkat pintar yang bekerja dengan mengatur kinerja kompresor agar lebih efisien dalam penggunaan energi. Kompresor sendiri berfungsi untuk memampatkan gas refrigeran (freon) menjadi cair sebelum akhirnya menghasilkan udara dingin yang akan menyesuaikan suhu dalam ruangan.

Pada AC inverter, frekuensi arus listrik yang masuk ke kompresor dikendalikan secara otomatis. Dengan mekanisme ini, kompresor dapat beroperasi dengan kecepatan yang bervariasi, sehingga lebih hemat daya.

Saat pertama kali dinyalakan, AC inverter bekerja secara perlahan dengan konsumsi energi yang rendah. Seiring waktu, kecepatannya akan meningkat bertahap hingga mencapai performa maksimal.

Namun, setelah suhu ruangan mencapai angka yang diinginkan, kompresor tidak langsung berhenti sepenuhnya. Sebaliknya, ia tetap berjalan pada kecepatan rendah guna menjaga suhu tetap stabil. Cara kerja ini membantu mengurangi pemborosan energi sekaligus memberikan kenyamanan dengan suhu yang lebih konsisten.

Mengenal AC non-inverter

AC non-inverter adalah jenis pendingin ruangan yang bekerja dengan sistem kompresor konvensional, di mana kompresor menyala dan mati secara otomatis untuk mengatur suhu ruangan.

Saat AC dinyalakan, kompresor akan bekerja dengan kapasitas penuh hingga suhu yang disetel tercapai. Setelah itu, kompresor akan mati sementara dan baru menyala kembali ketika suhu mulai naik. Siklus ini terus berulang selama AC digunakan.

Karena cara kerjanya yang on-off, AC non-inverter cenderung mengonsumsi lebih banyak energi dibandingkan AC inverter. Selain itu, perubahan suhu dalam ruangan bisa terasa kurang stabil, karena suhu akan naik sedikit sebelum kompresor kembali bekerja.

Namun, AC non-inverter umumnya memiliki harga yang lebih terjangkau dan biaya perawatan yang lebih rendah dibandingkan dengan AC inverter.

Kelebihan dan kekurangan AC inverter dan non-inverter

Dari penjelasan sebelumnya, Anda mungkin sudah mendapatkan gambaran mengenai perbedaan antara AC inverter dan non-inverter. Namun, sebelum menentukan pilihan, ada baiknya memahami keunggulan serta kekurangan dari masing-masing jenis AC agar sesuai dengan kebutuhan Anda.

1. Kelebihan dan kekurangan AC inverter

Kelebihan AC inverter

• Konsumsi listrik lebih hemat karena kecepatan kompresor dapat disesuaikan dengan kebutuhan pendinginan.
• Suhu ruangan lebih stabil tanpa fluktuasi yang terlalu ekstrem.
• Tingkat kebisingan lebih rendah karena kompresor tidak selalu bekerja pada kecepatan penuh.
• Kompresor lebih awet karena tidak mengalami siklus mati-nyala secara terus-menerus.
• Menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan, membantu mengurangi dampak terhadap pemanasan global.

Kekurangan AC inverter

• Harga beli lebih tinggi dibandingkan AC non-inverter.
• Biaya perawatan cenderung lebih mahal, terutama jika terjadi kerusakan pada sistem inverter atau perlu pengisian ulang refrigeran.

2. Kelebihan dan kekurangan AC non-inverter

Selain AC inverter, AC non-inverter juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilihnya. Berikut penjelasannya:

Kelebihan AC non-inverter

• Harga beli lebih ekonomis, sehingga lebih ramah di kantong.
• Biaya perawatan relatif lebih murah dibandingkan dengan AC inverter.

Kekurangan AC non-inverter

Meskipun lebih terjangkau, AC non-inverter memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan, seperti:

• Konsumsi listrik lebih boros karena kompresor bekerja dengan sistem on/off dan selalu menyala dalam kapasitas penuh.
• Suara mesin cenderung lebih berisik akibat kerja kompresor yang terus menerus berulang saat AC dinyalakan.
• Suhu dalam ruangan kurang stabil karena AC tidak dapat mempertahankan suhu secara konsisten.
• Usia pemakaian cenderung lebih pendek karena kompresor sering bekerja dalam kondisi maksimal.
• Pemakaian listrik yang tinggi serta jenis refrigeran yang digunakan bisa berdampak lebih besar pada lingkungan.

Mana yang lebih baik: AC inverter atau non-inverter?

Pilihan antara AC inverter dan AC non-inverter tergantung pada kebutuhan dan prioritas Anda. Jika menginginkan hemat listrik, kenyamanan suhu yang stabil, dan kebisingan yang lebih rendah, maka AC inverter adalah pilihan terbaik, meskipun harga dan biaya perawatannya lebih tinggi.

Namun, jika Anda mencari AC dengan harga lebih terjangkau dan biaya perawatan lebih murah, serta tidak keberatan dengan konsumsi daya yang lebih tinggi, maka AC non-inverter bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.

Jadi, mana yang lebih baik? Jika fokus utama Anda adalah efisiensi energi dan kenyamanan dalam jangka panjang, AC inverter lebih direkomendasikan. Namun, jika budget menjadi pertimbangan utama dan penggunaan AC tidak terlalu sering, AC non-inverter bisa menjadi solusi yang lebih ekonomis.

Baca juga: Tidak sulit, ini cara bersihkan sendiri AC di rumah

Baca juga: Midea Pro Shop bidik segmen konsumen urban di PIK

Baca juga: Optimalkan produksi di pabrik baru, Midea perkuat sinergi dengan diler

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |