Kronologi Puting Beliung Terjang Pemotor di Batam yang Viral di Medsos

9 hours ago 3

TEMPO.CO, Batam - Cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang di Kota Batam pada Senin, 5 Mei 2025 lalu, viral di jagat maya. Gara-garanya, video seorang pemotor yang tampak berlari dari amukan angin puting beliung. Dia sempat 'terbawa angin' sebelum terempas dan tak berdaya.

Lokasi asal video itu adalah sekitar Apartemen Pollux Habibie Batam Center. Perekam merupakan warga sekitar lokasi yang sedang berteduh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo mencoba melacak si pemotor. Lewat akun Instagram-nya, @veno_loa, ia membenarkan menjadi korban puting beliung dan viral tersebut. Sayangnya, sampai berita ini dibuat, pemuda tersebut belum juga merespons permintaan untuk wawancara secara langsung atas peristiwa yang dialaminya itu.

Dalam keterangan yang dibuat akun media sosialnya itu, korban menuturkan kronologi kejadian. Disampaikannya kalau pada Senin sore itu dia sedang mengendarai motor ketika mendadak hujan deras dan angin kencang datang. Dalam perjalanannya itu dia kemudian memilih melambatkan laju motor dan menepi ketika di hadapannya patahan dahan pohon terbawa angin di tengah jalan.

Selang beberapa detik, puting beliung disebutkan berputar di depannya. "Tidak sampai beberapa detik, angin puting beliung yang besar itu berada di depan mataku," tulisnya sambil menyertakan foto-foto kejadian. 

Setelah kemunculan puting beliung itu, dia lantas berhenti dan berlari meninggalkan motornya ke arah rerumputan taman di luar badan jalan. Dalam video yang viral, tampak ada seorang pengendara motor lain di depannya yang langsung diterjang amuk angin tersebut di atas aspal. Sementara dia sendiri berusaha berlari menjauh, namun sayang arahnya sama dengan pergerakan puting beliung.

Terlihat langkah lari kakinya semakin berat sebelum dia yang mengenakan setelan jas hujan biru itu akhirnya dilibas laju puting beliung. Dia sempat tertarik lagi ke arah belakang lalu dijatuhkan ke tanah.

"Rasanya mau mati," tulisnya tentang detik-detik mencekam tersebut. Dia mengaku memaksakan diri untuk bangun meskipun kakinya terkilir. "Akhirnya saya minta orang tua jemput pakai mobil, sedikit trauma bawa motor," katanya lagi.

Cerita kejadian tersebut mendapat beragam komentar. Sebagian menyebutkan bahwa angin puting beliung tersebut terjadi akibat berkurangnya tutupan vegetasi di Kota Batam akibat pembangunan, sehingga badai dari laut tidak tertahan. Satu bulan yang lalu puting beliung juga terjadi di daerah kawasan Tiban, atap rumah dan ruko berterbangan, papan reklame juga ada yang tumbang. 

Prakirawan BMKG di Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, Anissa, mengatakan bahwa puting beliung tersebut merupakan fenomena cuaca ekstrem angin kencang. "Fenomena angin kencang dan hujan lebat bisa terjadi di mana saja, karena banyak faktor cuaca terjadi dengan cepat," katanya, Jumat, 9 Mei 2025.

Ia mengimbau masyarakat, khususnya yang sedang beraktivitas di luar ruangan, agar waspada dan siaga jika ada potensi hujan sedang hingga lebat. "Serta terus pantau informasi terkini BMKG dari aplikasi InfoBMKG," katanya.

BMKG mengungkap hujan yang terjadi pada hari itu tergolong sangat lebat. Analisa yang diberikan menjelaskan penyebabnya adalah pertemuan massa udara (konvergensi) di sekitar wilayah Kepulauan Riau. "Selain itu aktifnya Rossby Ekuatorial juga turut mendukung awan-awan konvektif yang menghasilkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Kota Batam."

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |