8000 Hoki Online Data Daftar situs Slot Maxwin China Terkini Pasti Lancar Menang Setiap Hari
hokikilat.com Pusat ID website Slots Gacor Philippines Terbaik Pasti Scatter Online
1000hoki.com Data Demo server Slots Gacor Philippines Terbaik Gampang Menang Banyak
5000hoki Demo situs Slots Maxwin Cambodia Terpercaya Mudah Win Full Banyak
7000hoki Akun website Slot Maxwin Singapore Terkini Gampang Lancar Jackpot Banyak
9000hoki List ID website Slot Gacor Indonesia Terpercaya Sering Win Full Non Stop
List ID game Slots Maxwin basis Terpercaya Pasti Jackpot Online
Idagent138 Akun Slot Anti Rungkat
Luckygaming138 Daftar Slot Maxwin Terbaik
Adugaming Slot
kiss69 Daftar Slot Anti Rungkat
Agent188 Daftar Slot Maxwin Online
Moto128 Akun Slot Maxwin
Betplay138 Akun Slot Anti Rungkat
Letsbet77 Slot Anti Rungkad Online
Portbet88 login Slot Terpercaya
Jfgaming login Slot Maxwin
Mg138 Id Slot Maxwin Terbaik
Adagaming168 Daftar Id Slot Maxwin
Kingbet189 Id Slot Online
Summer138 Id Slot Online
Evorabid77 Slot Online
bancibet Slot Anti Rungkad Terpercaya
Surabaya, CNN Indonesia --
AY, dokter Persada Hospital Malang, Jawa Timur kembali dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual ke pasiennya. Kali ini pelapornya adalah perempuan berinsial A (30).
Dengan demikian jumlah korban AY kini bertambah menjadi dua orang.
A resmi melaporkan AY ke Mapolresta Malang Kota dengan didampingi pengacara dari LBH Pos Malang, Tri Eva Oktaviani, Selasa (22/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dari YLBHI LBH Surabaya Pos Malang mendampingi korban dugaan pelecehan seksual fisik oleh oknum dokter yang sebelumnya sempat viral," kata Eva.
Saat ini, kata Eva, korban sudah berada di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Malang Kota untuk diminta keterangan oleh petugas kepolisian.
Eva mengatakan, dugaan pelecehan seksual itu dialami oleh A 2023 silam. Ketika itu AY memeriksa A di ruang instalasi gawat darurat (IGD) Persada Hospital itu dengan posisi tirai tertutup rapat dan tak didampingi seorang perawat.
"Rumah sakitnya sama. Tidak didampingi perawat dan tirai dalam kondisi tertutup rapat. Sehingga memungkinkan orang lain untuk tidak bisa melihat itu," katanya.
AY melakukan pemeriksaan kepada A, namun diduga tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan medis. Yakni, menyentuh area intim pasien tanpa izin.
"Ketika menyentuh area keintiman dari korban sendiri terduga pelaku tidak menyampaikan permohonan izin terlebih dahulu untuk memeriksa dalam area-area keintiman korban," ujar dia.
Selain meminta kasus ini diusut, LBH Pos Malang juga merekomendasikan agar korban mendapat pendampingan psikologi untuk membantu menyembuhkan trauma A akibat kejadian itu.
"Kami merekomendasikan juga ke kepolisian supaya beri pendampingan psikologis kepada korban. Sempat ada tawaran dari rumah sakit terkait pemulihan psikologis tetapi korban tidak bersedia karena trauma," ucapnya.
Dengan demikian, kini ada dua korban yang melaporkan AY ke polisi. Korban pertama ialah QAR dan kedua A.
Perempuan asal Bandung, Jawa Barat berinisial QAR yang diduga jadi korban pelecehan seksual dokter Persada Hospital Malang berinisial AY resmi melapor ke Polresta Malang Kota, Jumat (18/4). Peristiwa itu sendiri sudah terjadi pada 2022 lalu.
Melalui pengacaranya, Satria Marwan mengatakan, QAR akhirnya melapor karena tak ada itikad baik dari terduga pelaku. Laporannya kini sudah diterima dan teregistrasi dengan Nomor: LP/B/113/IV/2025/SPKT/POLRESTA MALANG KOTA/POLDA JAWA TIMUR.
"Kami pikir dokter ini merasa bersalah dan menyerahkan diri, tapi nyatanya enggak. Jadi terpaksa kita mengambil upaya hukum, kita bikin laporan hari ini," kata Satria di Mapolres Malang Kota, Jumat (18/4).
Persada Hosipital sendiri sedang melakukan investigasi dan proses etik internal terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan salah satu dokter mereka berinsial AY terhadap seorang pasien QAR.
Dokter AY selaku terduga juga sudah dinonaktifkan sementara dari seluruh pelayanan medis usai diduga melakukan pelecehan seksual. Seluruh kewenangan risk AY ditarik. Namanya pun dihapus dari daftar tenaga medis aktif Persada Hospital.
Dokter spesialis forensik sekaligus anggota Sub Komite Etik dan Disiplin Persada Hospital, dr Galih Endradita mengatakan, proses etik sudah dilakukan dan keputusan awal telah diambil menyikapi dugaan tersebut.
"Sikap sementara yang kami ambil itu adalah yang bersangkutan dinonaktifkan dari semua pelayanan di Persada," kata Galih saat konferensi pers, Jumat (18/4).
(frd/gil)