8000hoki.com ID situs Slots Maxwin Malaysia Terkini Gampang Jackpot Setiap Hari
hoki kilat ID website Slots Maxwin Malaysia Online Pasti Lancar Menang Full Terus
1000hoki Data Daftar situs Slot Gacor Indonesia Terbaik Sering Lancar Jackpot Full Non Stop
5000 hoki Daftar website Slot Gacor China Terkini Pasti Win Full Setiap Hari
7000hoki Platform server Slots Gacor Indonesia Terbaik Sering Lancar Jackpot Banyak
9000hoki List Situs website Slots Gacor Thailand Terkini Gampang Lancar Jackpot Full Online
List Agen Slots Maxwin Vietnam Terkini Pasti Lancar Jackpot Full Non Stop
Idagent138 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Terbaik
Luckygaming138 login Slot Gacor Online
Adugaming login Akun Slot Game Online
kiss69 login Akun Slot Game Terbaik
Agent188 Daftar Akun Slot Game Terpercaya
Moto128 login Slot Game Terbaik
Betplay138 Daftar Slot Terpercaya
Letsbet77 Daftar Slot Gacor Online
Portbet88 Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Jfgaming login Slot
MasterGaming138 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terpercaya
Adagaming168 login Akun Slot Terbaik
Kingbet189 Akun Slot Anti Rungkat Terbaik
Summer138 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Online
Evorabid77 Daftar Slot Gacor Online
CNN Indonesia
Rabu, 19 Mar 2025 12:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar, Soedeson Tandra mendorong agar RUU Polri dan Kejaksaan segera dibahas bersama pemerintah.
Menurut Soedeson, RUU Polri dan Kejaksaan perlu untuk segera dikaji. Sebab, dua RUU itu nantinya harus menyesuaikan dengan RUU KUHAP yang saat ini tengah dibahas di Komisi III DPR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya melihat perlu. Kenapa, karena kita menyambut KUHP baru, juga KUHAP yang baru," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/3) malam.
Soedeson mengungkap bahwa hingga saat ini belum ada wacana untuk kembali membahas RUU Polri dan Kejaksaan setelah terakhir didorong pada 2024.
Menurutnya, Komisi III DPR masih fokus untuk terlebih dahulu menyelesaikan RUU KUHAP. Namun, Soedeson memperkirakan RUU Polri dan Kejaksaan baru akan mulai serius dibahas setelahnya.
Dia bahkan berharap kedua RUU tersebut bisa diselesaikan tahun ini karena masuk Prolegnas Prioritas 2025.
"KUHAP itu dalam rangka menjalankan KUHP. Mengatur tindakan aparat penegak hukum. Membatasi kewenangan aparat, yang baru untuk menyambut KUHAP yang baru. Jadi menurut saya harus diselesaikan," katanya.
Komisi III DPR hingga saat ini secara resmi belum memulai pembahasan RKUHAP. Terakhir, RUU itu telah disahkan dalam Paripurna sebagai inisiatif DPR pada 18 Februari lalu.
KUHAP sempat masuk Prolegnas Prioritas 2024 dan Prolegnas Jangka Menengah DPR periode sebelumnya. Namun, hingga akhir masa jabatan DPR 2019-2024, UU tersebut tak mengalami kemajuan berarti.
Pada periode DPR 2024-2029, KUHAP masuk dalam satu dari 41 RUU Prolegnas Prioritas 2025.
(fra/thr/fra)