CANTIKA.COM, Jakarta - Dunia perawatan kulit sedang ramai dengan istilah-istilah ilmiah seperti niacinamide , SPF, retinol, dan masih banyak lagi. Kita mudah tergoda ketika label produk kecantikan menjanjikan manfaat yang terkadang berlebihan tanpa terlebih dahulu melakukan riset.
Namun, seberapa banyak bahan utama yang sebenarnya ada di dalam botol? Cerita sebenarnya ada di cetakan kecil, pada daftar bahan. Untuk membuat keputusan yang tepat, Anda perlu membaca label perawatan kulit untuk mengetahui komposisi dan konsentrasi produk yang sebenarnya.
Rashmi Aderao, Konsultan Dermatologi di Ruby Hall Clinic, Pune, berbagi panduan untuk membantu memahami label produk kecantikan dan skincare agar dapat membuat pilihan yang lebih cerdas dan aman bagi kulit saat berbelanja.
Bahan Skincare yang Perlu Diwaspadai
Paraben (metilparaben, propilparaben) yang terkait dengan gangguan hormon. Fragrance/Parfum yakni stilah samar yang mungkin mencakup alergen dan iritan, terutama bagi penderita dermatitis atopik sehingga perlu dihindari.
Agen pelepas formaldehida (misalnya, DMDM, hidantoin, imidazolidinyl urea) yang juga dikenal sebagai iritan dan karsinogen potensial dan ditemukan dalam prosedur penghalusan rambut.
Ftalat yang umum dalam wewangian sintetis, dikaitkan dengan bahaya reproduksi. Hindari tabir surya dengan oktokrilena, karena dapat terurai menjadi zat kimia yang disebut benzofenon (yang dapat menyebabkan kanker) dan juga dapat memicu reaksi alergi.
Memahami Urutan dan Konsentrasi Bahan Skincare
1. Bahan-bahan tercantum dalam urutan menurun berdasarkan berat.
2. Lima bahan pertama umumnya menyusun 80 persen produk.
3. Bahan-bahan setelah konsentrasi 1 persen dapat dicantumkan dalam urutan apa pun.
4. Bahan aktif seperti niacinamide atau retinol sering kali efektif dalam kisaran 0,5–5%, jadi periksa di mana mereka muncul.
Istilah Umum Perawatan Kulit
1. Hipoalergenik
Berarti risiko reaksi alergi lebih rendah, tetapi tidak diatur—selalu lakukan uji tempel.
2. Diuji oleh dokter kulit
Berarti produk tersebut diuji di bawah pengawasan dokter kulit, tetapi tidak menjamin keamanan atau efektivitas.
3. Non-comedogenic
Dirancang untuk tidak menyumbat pori-pori, cocok untuk kulit berjerawat.
4. Bebas pewangi
Tidak mengandung pewangi sintetis atau alami—ideal untuk kulit sensitif.
5. Terbukti secara klinis
Menunjukkan hasil telah ditunjukkan dalam uji klinis, tetapi kualitas dan skala pengujian dapat bervariasi.
Tanggal kedaluwarsa dan umur simpan
Produk perawatan kulit yang belum dibuka biasanya bertahan 2–3 tahun; setelah dibuka, gunakan dalam 6–12 bulan, tergantung formulasinya. Perubahan warna, bau, atau tekstur juga dapat menjadi tanda bahwa produk telah kedaluwarsa. Selalu baca label dengan cermat dan fokus pada kebutuhan spesifik kulit Anda saat memilih produk.
Pilihan Editor: Mengulik Bahan Skincare yang Bisa Jadi Alternatif Retinol, Apa Saja?
HINDUSTAN TIMES
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika