CNN Indonesia
Selasa, 12 Agu 2025 15:26 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan masyarakat yang menghadiri upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta, tidak wajib mengenakan pakaian adat.
Menurut Prasetyo, ketentuan memakai baju adat hanya berlaku bagi undangan resmi dari pihak Istana.
"Kalau untuk undangan resmi memang ada, kita harapkan menggunakan pakaian adat. Tapi untuk masyarakat ya kita tidak, tidak mewajibkan untuk menggunakan pakaian tertentu," kata Pras di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (12/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang penting semangatnya. Nuansanya, kalau memang di rumah punya mungkin baju warna merah, ada warna merah putihnya, pakailah," imbuhnya.
Prasetyo mengatakan total undangan upacara mencapai 16.000 orang. Undangan tersebut nantinya akan dibagi menjadi dua kelompok yakni Upacara Pengibaran Bendera dan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih.
"(Tamu undangan) pagi 8.000 dan sore 8.000," ujarnya kepada wartawan
Prasetyo menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang belum berhasil mendapatkan kuota tiket undangan Upacara HUT ke-80 RI.
Ia mengakui antusiasme masyarakat yang ingin bergabung menyaksikan upacara HUT ke-80 RI di Istana Kepresidenan sangatlah tinggi. Namun tidak semuanya bisa diakomodir karena keterbatasan tempat.
"Banyak masyarakat yang sebenarnya antusias ingin ikut hadir merayakan tetapi sekali lagi, karena keterbatasan tempat, tidak bisa semuanya tertampung," ujarnya.
Upacara HUT ke-80 RI ini merupakan pertama kalinya usai Presiden Prabowo Subianto resmi dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu. Ia mengaku ingin upacara peringatan digelar secara sederhana di Jakarta.
Dalam perayaannya nanti, Prabowo juga memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk mengikuti peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka.
Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro menyebut pemerintah mengalokasikan sekitar 80 persen dari 8 ribu tamu undangan bagi masyarakat umum.
(fra/tfq/fra)