Israel Klaim Greta Thunberg Cs Segera Dideportasi ke Negara Asal

8 hours ago 1

CNN Indonesia

Selasa, 10 Jun 2025 09:25 WIB

Kemlu Israel sebut Greta Thunberg dan para penumpang kapal Madleen telah tiba di Bandara Ben Gurion untuk dideportasi ke negara asal. Momen Greta Thunberg dan aktivis lainnya ditahan Israel saat menuju Gaza. Foto: Israel Foreign Ministry via X/Handout via REUTERS

Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Israel mengatakan Greta Thunberg dan aktivis lainnya dari kapal Madleen yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza, telah tiba di bandara untuk dideportasi ke negara asalnya.

"Para penumpang 'Selfie Yacht' tiba di Bandara Ben Gurion untuk berangkat dari Israel dan kembali ke negara asal mereka," tulis Kementerian Luar Negeri Israel di media sosial, seperti dikutip AFP.

"Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan meninggalkan Israel, akan dibawa ke otoritas peradilan," lanjut pernyataan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi non-pemerintah yang mewakili Greta Thunberg Cs, Adalah, mengatakan para awak kapal Madleen saat ini berada di fasilitas penahanan di Bandara Internasional Ben Gurion.

"Di sana, 11 aktivis dan seorang jurnalis diperkirakan akan menghadapi sidang sebelum dideportasi ke negara asal mereka," demikian pernyataan Adalah, dilansir Al Jazeera.

Mereka diperkirakan diizinkan terbang meninggalkan Tel Aviv paling cepat malam ini (10/6) waktu setempat.

Sebelum dikabarkan akan dideportasi, Greta Thunberg serta 11 penumpang lain dari kapal Madleen yang dicegat pasukan Israel di perairan internasional, sempat dibawa ke Pelabuhan Ashdod pada Senin (9/6). 

Salah satu fotografer AFP mengatakan Madleen mencapai pelabuhan tersebut sekitar pukul 20.45 waktu setempat dengan dikawal ketat pasukan Israel.

Kementerian Luar Negeri Israel mengeklaim seluruh penumpang kapal "aman dan tidak terluka." 

Madleen berlayar sejak awal Juni dan mulanya diperkirakan tiba di Gaza untuk membawa bantuan kemanusiaan pada 7 Juni. Namun, saat hendak memasuki wilayah Palestina itu, pasukan Israel membajak kapal dan menculik Greta Cs.

Pemilik kapal Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition/FFC) melaporkan pasukan Israel telah membajak kapal dan meminta bantuan dunia untuk mendesak pemerintahan Benjamin Netanyahu segera melepas para relawan.

Pasukan Israel juga meminta seluruh penumpang mematikan telepon. Dalam gambar yang beredar tampak orang-orang memakai jaket pelampung dan mengangkat tangan.

"SOS! Para relawan di 'Madleen' diculik pasukan Israel," demikian menurut FFC.

Tindakan Israel menuai kecaman dari komunitas internasional. Salah satunya pelapor khusus PBB Francesca Albanese. Dia menyebut pasukan Zionis tak punya otoritas atas Gaza sehingga tak perlu membajak kapal dan menyita bantuan.

Pelayaran kapal Madleen sebagai bentuk dukungan terhadap warga Gaza karena Israel memblokade seluruh bantuan kemanusiaan yang masuk sejak agresi. Karena tindakan kejam Israel, warga di Gaza mengalami krisis kemanusiaan terburuk.

(isa/dna)

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |