Ini Ancaman Ben Gvir ke Netanyahu jika Tidak Melucuti Hamas

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Senin, 20 Okt 2025 14:01 WIB

Menteri Itamar Ben Gvir memberikan ultimatum kepada PM Benjamin Netanyahu untuk segera melucuti senjata kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza. Menteri keamanan Israel Itamar Ben Gvir ultimatum PM Benjamin Netanyahu jika tidak lucuti Hamas. (Maya Alleruzzo / POOL / AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir memberikan ultimatum kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera melucuti senjata kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza.

Ben Gvir menyampaikan ancamannya bahwa ia akan mundur dari Kabinet Perang Netanyahu jika tak kunjung melucuti senjata milik Hamas dan menangkap kelompok tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang saya inginkan dan ini juga yang dijanjikan Netanyahu kepada saya, melucuti Hamas. Jika ia tidak melucuti Hamas, ia tahu persis apa yang akan terjadi," ujar Ben Gvir dalam wawancara dengan televisi Israel Channel 12, dikutip dari the New Arab.

Bukan hanya melucuti dan menangkap seluruh anggota Hamas, Ben Gvir mendesak Netanyahu untuk menjatuhkan hukuman mati kepada kelompok resistensi di Gaza itu.

Meski memberikan ultimatum, ia menolak menyebut tenggat bagi Netanyahu untuk segera mengabulkan permintaannya tersebut. Ben Gvir jadi politikus sayap kana Israel yang paling getol mendesak Netanyahu segera membinasakan Hamas sejak Tel Aviv melakukan agresi ke Gaza hingga tercapai gencatan senjata.

Ia juga yang secara terang-terangan menolak usulan gencatan senjata di Gaza yang ditawarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Ben Gvir merasa kewibawaan Israel jatuh di mata Hamas jika Netanyahu menerima gencatan senjata tersebut.

"Dalam situasi apapun, kami tidak dapat menyetujui dengan skenario yang memberikan organisasi teroris itu yang mampu mendatangkan bencana terbesar dalam sejarah Negara Israel," ujar Ben Gvir saat itu.

Ia bersama Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada pekan lalu sudah menyampaikan ancaman mundur jika Hamas "tetap eksis" setelah sandera dibebaskan.

Ben Gvir bahkan secara berlebihan menyatakan bahwa Partainya, Otzma Yahudit, "tidak akan menjadi bagian dari kekalahan nasional dan aib abadi" serta "tidak akan membiarkan situasi Palestina membangun kembali kekuatannya."

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |