8000hoki.com Data ID website Slots Gacor Terpercaya Mudah Lancar Jackpot Non Stop
hoki kilat slot Pusat Daftar server Slot Maxwin Singapore Terbaik Gampang Jackpot Setiap Hari
1000hoki.com Agen situs Slots Gacor Singapore Terpercaya Sering Jackpot Full Online
5000 Hoki Online List Demo web Slots Gacor Malaysia Terpercaya Gampang Lancar Scatter Full Non Stop
7000hoki List Situs website Slot Gacor Thailand Terbaik Gampang Lancar Menang Full Terus
9000hoki.com List Platform server Slot Gacor Cambodia Terbaru Gampang Jackpot Full Banyak
List Login game Slot Gacor basis Indonesia Terkini Pasti Lancar Jackpot Full Online
Idagent138 Akun Slot Game
Luckygaming138 Daftar Slot Anti Rungkad Terbaik
Adugaming Akun Slot Anti Rungkat
kiss69 Akun Slot Game Terbaik
Agent188 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik
Moto128 Akun Slot Game
Betplay138 Id Slot Anti Rungkat Online
Letsbet77 login Akun Slot Anti Rungkat Terbaik
Portbet88 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terpercaya
Jfgaming Daftar Slot Game Online
Mg138 Daftar Id Slot Gacor Terpercaya
Adagaming168 login Slot Anti Rungkad Terpercaya
Kingbet189 login Id Slot Maxwin Online
Summer138 Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
Evorabid77 login Id Slot Terpercaya
bancibet Daftar Slot Game Terbaik
adagaming168 Slot Anti Rungkat Online
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India menyatakan telah menutup wilayah udara untuk maskapai penerbangan Pakistan. Penutupan itu terjadi beberapa hari setelah Pakistan melarang maskapai penerbangan India terbang di wilayahnya.
Dalam enam hari terakhir, tentara India dan Pakistan telah saling tembak-menembak. Dilansir dari Sky News, India mengklaim penembakan pertama kali dimulai oleh pihak Pakistan di perbatasan de facto sepanjang 460 mil yang melintasi Kashmir. Tidak ada korban yang dilaporkan. Militer Pakistan belum menanggapi tuduhan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amerika Serikat telah mendesak India dan Pakistan untuk bekerja sama guna meredakan ketegangan atas Kashmir. Peristiwa ini terjadi beberapa hari setelah 26 orang ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di wilayah sengketa yang dikuasai India. Korban adalah turis. Wilayah yang disengketakan diklaim oleh kedua negara sebagai milik mereka.
India menyalahkan Pakistan atas dugaan serangan militan di dekat kota resor Pahalgam pada 22 April 2025. India mengklaim telah mengidentifikasi tiga penyerang yang terlibat, termasuk dua warga negara Pakistan. Mereka disebut sebagai teroris yang memberontak terhadap penduduk mayoritas Muslim di Kashmir. Pakistan membantah terlibat dalam peristiwa berdarah itu dan menyerukan penyelidikan yang netral.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah berbicara secara terpisah dengan menteri luar negeri India Subrahmanyam Jaishankar dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif. AS menyatakan dukungannya kepada India dalam memerangi ekstremisme dan mendesak Pakistan untuk bekerja sama dalam menyelidiki serangan tersebut.
Pakistan mengklaim bahwa India akan segera menyerang negara tetangganya itu untuk membalas serangan mematikan di Kashmir. Otoritas Pakistan mengatakan memiliki informasi intelijen yang kredibel bahwa serangan militer oleh India akan segera terjadi.
"Kami telah memperkuat pasukan kami karena ini adalah sesuatu yang mendesak sekarang. Jadi dalam situasi itu, beberapa keputusan strategis harus diambil, jadi keputusan itu telah diambil," kata Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif dalam sebuah wawancara di Islamabad pada hari Selasa yang dilansir dari Middle East Eye.
Pejabat Pakistan kembali menegaskan rencana serangan itu pada Rabu dalam sebuah konferensi pers. Pada Selasa malam, Menteri Federal Pakistan untuk Informasi dan Penyiaran Ataullah Tarar menjelaskan pengumuman tersebut dalam sebuah unggahan di X. Ia mengatakan bahwa intelijen Pakistan memprediksikan adanya serangan oleh India dalam 24-36 jam ke depan dengan dalih tuduhan tak berdasar dan dibuat-buat tentang keterlibatan dalam insiden Pahalgam.
"Pakistan menegaskan kembali bahwa setiap tindakan militer yang dilakukan India akan ditanggapi dengan pasti dan tegas. Masyarakat internasional harus tetap menyadari kenyataan bahwa beban eskalasi dan konsekuensi selanjutnya sepenuhnya berada di tangan India," kata Tarrar.
Pilihan editor: Perbandingan Kekuatan Militer India Pakistan yang di Ambang Perang