CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2025 12:20 WIB
Hamas membantah tuduhan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) yang menyebut anggota mereka menjarah truk yang mengangkut bantuan di Jalur Gaza Palestina. (Foto: REUTERS/Ramadan Abed)
Jakarta, CNN Indonesia --
Hamas membantah tuduhan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) yang menyebut anggota mereka menjarah truk yang mengangkut bantuan di Jalur Gaza Palestina.
CENTCOM sebelumnya merilis rekaman drone yang diklaim menunjukkan aksi penjarahan terhadap sebuah truk bantuan di wilayah tersebut. Dalam pernyataannya, CENTCOM menyebut bahwa drone tersebut mengamati orang-orang yang diduga anggota Hamas menjarah truk yang merupakan bagian dari konvoi kemanusiaan di Khan Younis utara pada 31 Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui pernyataan pada Minggu (2/11), Hamas menyebut tuduhan Amerika Serikat tersebut "tidak berdasar" dan merupakan bagian dari upaya untuk "membenarkan pengurangan lebih lanjut atas bantuan kemanusiaan yang sudah sangat terbatas", sekaligus menutupi kegagalan komunitas internasional dalam mengakhiri blokade dan kelaparan yang diberlakukan terhadap warga sipil di Gaza.
"Seluruh tindakan kekacauan dan penjarahan langsung berhenti begitu pasukan pendudukan [Israel] menarik diri, yang membuktikan bahwa pihak pendudukan adalah satu-satunya pihak yang mendukung geng-geng tersebut dan mengatur kekacauan," demikian pernyataan Hamas seperti dikutip Al Jazeera.
Hamas menambahkan bahwa lebih dari 1.000 anggota kepolisian dan pasukan keamanan Palestina tewas, serta ratusan lainnya terluka saat berupaya melindungi konvoi bantuan kemanusiaan dan memastikan bantuan tersebut sampai kepada warga yang membutuhkan.
Hamas juga menegaskan bahwa tidak ada lembaga internasional maupun lokal, atau sopir truk bantuan mana pun, yang melaporkan kasus penjarahan oleh pihaknya.
"Hal ini jelas menunjukkan bahwa rekaman yang dikutip oleh Komando Pusat AS adalah rekayasa dan bermotif politik untuk membenarkan kebijakan blokade serta pengurangan bantuan kemanusiaan," lanjut Hamas.
Penguasa Jalur Gaza itu juga menuding Amerika Serikat gagal mendokumentasikan serangan Israel yang terus berlangsung pasca-kesepakatan gencatan senjata, yang telah menewaskan 254 warga Palestina dan melukai 595 orang.
Hamas juga menyebut jumlah rata-rata truk bantuan yang masuk ke Gaza per hari tidak lebih dari 135 unit, sementara sisanya merupakan truk komersial yang membawa barang-barang yang tidak mampu dibeli oleh warga Gaza.
Padahal, Hamas telah berulang kali menyerukan peningkatan jumlah truk bantuan kemanusiaan dan pengurangan pengiriman barang komersial.
"Dukungan Amerika Serikat terhadap narasi Israel hanya semakin memperdalam keberpihakan tidak bermoral Washington dan menempatkannya sebagai mitra dalam blokade dan penderitaan rakyat Palestina," tambah Hamas.
(rds)

9 hours ago
1
















































