Guru Cabuli Puluhan Siswa SD di NTT Terancam Penjara 15 Tahun

1 month ago 15

8000hoki.com List Situs website Slot Gacor Vietnam Terbaik Pasti Win Terus

hoki kilat online ID server Slot Maxwin Myanmar Terbaik Mudah Win Full Terus

1000hoki Data Situs web Slot Gacor Indonesia Terpercaya Mudah Lancar Jackpot Terus

5000hoki Data Situs situs Slot Gacor Philippines Terbaik Pasti Lancar Menang Full Setiap Hari

7000 Hoki Online Daftar website Slot Maxwin Indonesia Terpercaya Sering Lancar Menang Full Banyak

9000 hoki Daftar server Slot Gacor Malaysia Terpercaya Sering Lancar Win Setiap Hari

Data Login game Slot Gacor basis Malaysia Terbaru Sering Lancar Win Full Non Stop

Idagent138 Daftar Akun Slot Online

Luckygaming138 Daftar Slot Online

Adugaming Id Slot Maxwin Online

kiss69 Id Slot Gacor Terpercaya

Agent188 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Moto128 Slot Anti Rungkat Terbaik

Betplay138 login Slot Terbaik

Letsbet77 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Portbet88 login Akun Slot Maxwin

Jfgaming168 Daftar Slot Anti Rungkat Terpercaya

Mg138 Daftar Slot Gacor Terpercaya

Adagaming168 login Id Slot Game Online

Kingbet189 Slot Anti Rungkat Terbaik

Summer138 login Slot Online

Evorabid77 Slot Maxwin Terpercaya

bancibet login Id Slot Anti Rungkad Terbaik

adagaming168 login Slot Anti Rungkat

Kupang, CNN Indonesia --

Polisi menetapkan BEKD (60) seorang guru sekolah dasar (SD) di Sabu Raijua, NTT sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap 24 siswa.

Setelah dijadikan tersangka, polisi langsung menahan BEKD. Dari pemeriksaan polisi, tersangka melakukan aksinya melecehkan puluhan pelajar SD itu di lingkungan sekolah. Dia juga terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis kepada CNNIndonesia.com, Jumat (30/5). Paulus mengatakan BEKD dijerat dengan ancaman pasal berlapis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan Pasal 82 Ayat (1) Jo Ayat (2) Jo Ayat (3) UU RI No. 17 Tahun 2016 ttg Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 tahun 2016 ttg Perubahan kedua atas UU No. 23 tahun 2002 ttg Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," kata Paulus.

Paulus menyebut untuk memberi perlindungan terhadap para korban, Polres Sabu Raijua juga berkoordinasi dengan Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Sabu Raijua untuk pendampingan terhadap para korban.

"Selain itu, UPTD PPA Provinsi NTT juga akan menghadirkan saksi psikolog untuk melakukan konseling psikologi terhadap anak korban, yang akan dijadikan keterangan ahli psikologi," jelasnya.

Sementara tersangka, Paulus mengatakan guru tersebut langsung ditahan pihaknya setelah penetapan status usai gelar perkara.

Ia mengatakan yang menjadi korban dalam kasus pelecehan seksual tersebut adalah 24 orang siswa kelas VI SD Negeri Lobolaw, Desa Ramedue, Kecamatan Hawu Menara, Sabu Raijua. Adapun tersangka, kata Paulus, adalah Wali Kelas IV di sekolah tersebut.

"Puluhan murid SD Segeri Lobolauw Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur menjadi korban pelecehan seksual di lingkungan sekolah," ujar Paulus.

Dia mengatakan penetapan BEKD sebagai tersangka dilakukan sejak Selasa (27/5) setelah penyidik dari Unit PPA Satuan Reskrim Polres Sabu Raijua melakukan gelar perkara. Dan pada Rabu (28/5) BEKD sudah langsung ditahan.

"Penetapan tersangka (terhadap BEKD) tanggal 27, penahanan tanggal 28 [Mei]," ujar Paulus.

Pertontonkan video porno

Modus pelecehan yang dilakukan BEKD terhadap puluhan murid SD itu, kata Paulus, dengan cara mempertontonkan video porno dari ponsel miliknya.

Kemudian tersangka BEKD memeluk, meremas payudara, serta memegang kemaluan korban setelah mempertontonkan video porno tersebut

Dia bilang kasus pelecehan seksual tersebut terungkap setelah ada laporan dari salah satu orangtua korban ke Polres Sabu Raijua pada Rabu (14/5) lalu. Laporan tersebut teregistrasi dengan Laporan Polisi Nomor LP/B/36/V/2025/SPKT/Polres Sabu Raijua/Polda NTT.

Dari laporan itu, penyidik Polres Sabu Raijua kemudian melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan terhadap 10 dari total 24 orang siswa yang menjadi korban dan tiga guru serta pelapor. Proses klarifikasi tersebut telah rampung pada 19 Mei 2025.

"Hingga 19 Mei 2025, penyidik telah melakukan wawancara klarifikasi terhadap 10 anak korban dari total 24 orang yang menjadi korban. Selain itu, penyidik juga telah memeriksa 3 orang guru dan seorang terlapor sebagai saksi," jelas Paulus.

Paulus mengatakan, Polres Sabu Raijua berkoordinasi dengan Tim Ditreskrimum Polda NTT terkait ekstraksi HP yang digunakan tersangka BEKD untuk mempertontonkan video porno kepada para siswa.

.

(eli/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |