ESDM Jabar Sebut Sudah Peringatkan Berkali-kali Galian C Gunung Kuda

1 day ago 6

Bandung, CNN Indonesia --

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono, mengatakan soal insiden longsor di galian C yang ada di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, sudah diperingatkan beberapa kali.

"Ini adalah sebuah kesalahan dalam metode penambangannya. Kami dari Dinas ESDM sudah memperingatkan berkali-kali, poinnya adalah memperingati berkali-kali, dan sudah bahkan diperingatkan agak keras bahkan ibu Kapolres sudah melakukan police line sebelum kejadian longsor, tapi ya bandel. Dan sore hari ini saya tutup sementara dan nanti mungkin malam oleh pak gubernur akan ditutup permanen," katanya saat diwawancarai wartawan, Jumat (30/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menjelaskan tambang tersebut pun sudah beberapa kali ditutup dengan di beri garis polisi, namun pengelola diduga kerap mengabaikannya. Adapun peringatan yang diberikan, dia mengatakan metode penambangan yang digunakan salah.

"Ya kejadian seperti ini, metode penambangannya salah. Kita sudah peringatkan sejak Februari yang lalu," ucap dia.

"Harusnya dengan jenis batuan seperti ini, metode penambangan itu dari atas lakukan secara terasering, tidak dari bawah. Diperingatkan berkali-kali oleh inspektur tambang," katanya.

Longsor maut di area tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon terjadi pada pukul 09.30 WIB, Jumat pagi.

Selama operasi SAR yang dilakukan Jumat ini, tim mengevakuasi 14 korban tewas, dan 8 lainnya masih dalam pencarian.

"Hingga saat ini, 14 korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan ada sekitar 8 orang lainnya yang masih belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan besok," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman di lokasi kejadian, Jumat, seperti dikutip dari detikJabar.

Status tanggap darurat bencana telah resmi ditetapkan dan dikonsultasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hal ini mengingat besarnya dampak terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat sekitar.

Selain korban jiwa, terdapat empat orang lainnya mengalami luka ringan dan telah menjalani perawatan jalan di fasilitas kesehatan.

"Kami sepakat menunjuk Dandim sebagai Incident Commander untuk penanganan bencana ini, didukung penuh oleh Basarnas sebagai pelaksana utama proses evakuasi," ujarnya.

Langkah mitigasi juga akan diutamakan. Sebelum pencarian dilanjutkan besok, tim gabungan akan melakukan asesmen keamanan area guna mencegah longsor susulan. Pengalaman pahit dari kejadian serupa di masa lalu menjadi pelajaran berharga dimana longsor kedua kali ini menelan korban lebih banyak karena kurangnya kajian awal.

"Kami tidak ingin mengulang kesalahan. Pagi besok, area akan dicek secara menyeluruh. Jika dinyatakan aman, proses evakuasi akan langsung dilanjutkan oleh Basarnas," kata Herman.

(csr/kid)

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |