Dubes RI Sebut Indonesia Tak Boleh Abaikan Pasar Afrika

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Kamerun, merangkap Chad, Guinea Ekuatorial, Gabon, Kongo, dan Afrika Tengah, Agung Cahya Sumirat, menyatakan komitmennya untuk memperkuat kerja sama Indonesia dengan sejumlah negara di kawasan Afrika. Agung mengatakan bahwa kesempatan untuk mewakili Indonesia di enam negara Afrika bisa membawa peluang kemitraan yang positif di antara negara-negara tersebut.

"Menurut saya, ini kesempatan yang bagus untuk Indonesia memperkuat kehadiran di Afrika," kata Agung saat mengunjungi Gedung Tempo, Jakarta, pada Rabu, 7 Mei 2025.

Agung menuturkan bahwa banyak negara dengan perekonomian maju telah membuka kantor kedutaan besar di benua Afrika. Misalnya negara-negara seperti Cina, India, dan Brazil telah menempatkan perwakilan mereka di negara-negara Afrika. 

Sebagai perbandingan, Agung menyebut bahwa Cina telah membuka sekitar 10 ribu perusahaan di kawasan Afrika. Angka ini, jelas dia, sangat besar apabila dibandingkan dengan jumlah perusahaan Indonesia di Afrika. 

Menurut Agung, jika Indonesia ingin menjadi salah satu pusat kekuatan perekonomian dunia, maka Indonesia tak boleh mengabaikan kerja sama dengan negara-negara Afrika. Agung menargetkan peningkatan kerja sama dalam bidang perekonomian di kawasan Afrika. 

Lebih lanjut, Agung bercerita bahwa dia telah bertemu dengan seorang uskup dari Kamerun untuk mendapatkan gambaran mengenai masyarakat di sana. Dia mengaku banyak menyimak kondisi Kamerun dan sekitarnya dari uskup tersebut. 

"Kelihatannya diplomasi agama Katolik mau saya tonjolkan walaupun saya muslim. Sebab, mayoritas orang di sana adalah Katolik," ujarnya.