TEMPO.CO, Bandung - Dosen Telkom University Bandung Lia Yuldinawati masuk dalam daftar penerima 50 Asia Women Tech Leaders Awards (AWTLA) 2025. Penghargaan itu sebagai apresiasi atas kontribusi perempuan Asia yang dinilai telah berdampak signifikan di bidang teknologi. Pengumuman perdana penghargaan Asia Women Tech Leaders Awards pada tahun ini dilakukan dari Cassia Junior Ballroom, Marina Bay Sands, Singapura, 29 April lalu.
Lia yang menjabat sebagai Direktur Kerja Sama Strategis dan Kantor Urusan Internasional Telkom University, mengajar di Fakultas Ekonomi Bisnis. Area penelitiannya pada entrepreneurship dan manajemen marketing. Dia juga berkomitmen mengurangi kesenjangan digital di Indonesia akibat ketimpangan akses konektivitas internet. Menurutnya, kesenjangan yang dibiarkan dapat berpotensi menghambat kemajuan bangsa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kesenjangan ini tidak hanya menghambat transformasi digital, melainkan membatasi kemajuan ekonomi dan sosial bagi banyak masyarakat Indonesia," kata Lia lewat keterangan tertulis, Jumat 2 Mei 2025. "Itulah yang memotivasi saya menjadi penggerak literasi digital, khususnya bagi perempuan wirausaha atau womenpreneurs yang berperan penting dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.”
Selama satu dekade atau sepuluh tahun terakhir, Lia mendedikasikan dirinya untuk pemberdayaan perempuan di bidang teknologi serta mendukung perempuan Indonesia dalam mengatasi kesenjangan gender digital. Kalangan perempuan yang aksesnya ke internet lebih rendah daripada lelaki, menjadi fokus utama Lia dalam mereduksi kesenjangan digital.
Penghargaan Asia Women Tech Leaders Awards menekankan pentingnya keberagaman gender sebagai elemen krusial dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor teknologi yang berkembang pesat. Hampir 150 kandidat yang berasal dari negara-negara Asia hingga terpilih 50 wanita yang berasal dari Malaysia, India, Mongolia, Jepang, Australia, Singapore, Filipina, Pakistan.
Para penerima penghargaan adalah orang yang ahli di bidang teknologi, kepemimpinan, juga peneliti dari berbagai perusahaan dan universitas di Asia. Pengumuman penghargaan itu bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional 2025 untuk memberikan sorotan khusus bagi para perempuan yang menjadi penggerak inovasi di Asia.
Para peraih penghargaan dinilai secara independen oleh panel praktisi dari industri teknologi. Pemilihan dewan juri dilakukan dengan sangat cermat untuk memastikan keseimbangan yang tepat antara pengetahuan spesialis, pengalaman, ras, gender, dan geografi. Panel juri dipimpin oleh Natasha Kwan, Coach dan Healthcare Advocate partnering with ITDWorld, kemudian Vivien Khoo, Founder Web3women, Hongkong SAR, dan Sheenam Ohri, Managing Director Boadridge, India.
