BNPB Ingatkan Bahaya Kombinasi Bencana Saat Kemarau Basah

5 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat dan pemerintah daerah mewaspadai potensi bencana yang muncul bersamaan saat kemarau basah, yaitu banjir dan kebakaran lahan alias karhutla. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan beberapa daerah masih rentan diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat.

“Di saat yang sama, ada wilayah yang mengalami cuaca kering dan suhu tinggi,” katanya di Jakarta pada Jumat, 23 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Antara, Muhari menyebut beberapa wilayah dirundung risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, serta angin kencang. Wilayah dengan potensi bencana basah itu meliputi sebagian besar Sumatera bagian barat dan tengah, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Tengah dan Timur, Sulawesi Tengah, serta Papua bagian barat.

Adapun risiko karhutla akibat suhu kering pada dasarian ketiga Mei 2025 ada di di Riau, Kalimantan Barat, dan sebagian Sumatera Selatan. Cuaca kering ini mencapai puncaknya pada Juli hingga awal Agustus 2025.

Merujuk hasil monitoring indeks IOD dan El Niño-Southern Oscillation (ENSO), Muhari menyatakan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) berada pada kategori Netral, dengan indeks 0.392. Fase IOD Netral dipediksi akan bertahan hingga semester kedua tahun 2025.

Bila IOD tercatat Netral, artinya tidak ada perbedaan suhu laut yang signifikan antara bagian barat dan timur Samudra Hindia di sekitar wilayah ekuator. Dalam kondisi ini, pengaruh IOD terhadap pola curah hujan di Indonesia cenderung minim.

Ada juga catatan soal anomali suhu permukaan laut (SST) yang menunjukkan indeks sebesar 0.029, mengindikasikan ENSO Netral akan bertahan hingga semester kedua tahun ini. “Menciptakan kondisi kontras yang memperbesar risiko karhutla dan banjir,” kata Muhari.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |