Bahlil Bantah Kabar LG Keluar dari Proyek Baterai Kendaraan Listrik di RI: Saya yang Batalkan

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan tidak benar ada informasi LG yang memutuskan keluar dari proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia pada Jumat, 18 April 2025.

Bahlil menyebutkan dirinya yang membatalkan kerja sama itu. "Saya sebagai ketua Satgas waktu itu, kemudian memutuskan untuk membatalkan apa yang dilakukan oleh LG karena terlalu lama," kata dia di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 22 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Umum Partai Golkar ini tidak menjelaskan apa yang dimaksud kerja terlalu lama itu. Dia hanya mengatakan, evaluasi terhadap LG sebelumnya telah didiskusikan dengan Menteri Investasi Rosan Roeslani dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Dari diskusi itu, Huayou diputuskan untuk menggantikan LG. "Saya sama Rosan, bersama-sama rapat dengan pak Erick. Mencari penggantinya yaitu Huayou," kata Bahlil.

Bahlil mengklaim, informasi yang disampaikannya yang benar. Menurut dia, dalam kondisi ekonomi global, prospek investasi di bidang hilirisasi Indonesia khususnya di mineral masih relevan dengan apa yang diinginkan global.

Adapun posisi LG kini telah diambil alih oleh investor baru asal Cina, yakni Huayou. Bahlil sebelumnya mengatakan, perpindahan posisi merupakan hal wajar dalam investasi.

Konsorsium Korea Selatan yang dikomandoi LG sebelummya mengumumkan untuk membatalkan proyek rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia pada Jumat, 18 April 2025. Proyek itu bernilai 11 triliun won atau US$ 7,7 miliar (sekitar Rp 129 triliun, dengan asumsi kurs Rp 16.841 per dolar AS).

Adapun proyek rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia yang dipimpin LG itu rencananya mencakup seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga pembuatan prekursor, bahan katoda, dan produksi sel baterai. Indonesia diketahui sebagai negara produsen nikel terbesar di dunia, yaitu bahan baku utama baterai kendaraan listrik.

Seorang petinggi dari LG Energy Solution mengatakan keputusan untuk menarik proyek dilakukan setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia. Dia menyebut kesepakatan pembatalan dipilih lantaran adanya pergeseran dalam lanskap industri, terutama dengan apa yang disebut sebagai “jurang kendaraan listrik”, yang merujuk pada perlambatan sementara dalam permintaan global. 

“Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk ke luar dari proyek,” kata pejabat LG Energy Solution itu. 

Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |