Jakarta (ANTARA) - Giant Sea Wall, atau Tanggul Laut Raksasa adalah struktur besar yang dibangun di sepanjang garis pantai untuk memisahkan daratan dan laut, dengan tujuan utama mencegah erosi dan kerusakan akibat gelombang.
Di Jakarta, konsep ini diwujudkan melalui proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), yang dirancang untuk melindungi kota Jakarta dari ancaman banjir rob dan penurunan permukaan tanah.
Latar belakang dan tujuan pembangunan
Jakarta menghadapi tantangan serius terkait penurunan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut, yang menyebabkan banjir rob terutama di wilayah pesisir utara. Penurunan tanah ini sebagian besar disebabkan oleh eksploitasi air tanah yang berlebihan.
Baca juga: Anggota Komisi IV dukung Giant Sea Wall sebagai solusi cegah abrasi
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah merencanakan pembangunan Giant Sea Wall sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan kota yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan melindungi jutaan penduduk Jakarta dari bencana banjir rob.
Komponen utama NCICD
Proyek NCICD dibagi menjadi beberapa fase pembangunan:
- Fase A: Pembangunan tanggul pantai yang terletak di pesisir untuk menahan masuknya air laut ke daratan.
- Fase B dan C: Pembangunan Giant Sea Wall yang menjorok ke laut.
Selain itu, proyek ini mencakup rehabilitasi dan pengembangan infrastruktur drainase, pengelolaan air tanah, dan penghijauan kota. Tanggul laut ini direncanakan dibangun di lepas pantai Jakarta untuk menahan masuknya air laut ke daratan.
Fungsi utama giant sea wall:
1. Perlindungan terhadap erosi dan abrasi
Giant Sea Wall berperan sebagai penghalang fisik yang mencegah erosi tanah akibat gelombang laut yang terus-menerus menghantam pantai. Dengan adanya struktur ini, garis pantai dapat dipertahankan dan kerusakan lahan dapat diminimalisir.
Baca juga: Presiden sebut beri tugas berat untuk AHY, termasuk "giant sea wall"
2. Perlindungan terhadap banjir rob
Selain mencegah erosi, Giant Sea Wall juga berfungsi sebagai penahan air laut yang dapat meluap ke daratan saat pasang tinggi atau kondisi cuaca ekstrem, sehingga melindungi permukiman dan infrastruktur di wilayah pesisir.
3. Stabilisasi area pesisir
Dengan mengurangi dampak gelombang dan arus laut, Giant Sea Wall membantu menstabilkan area pesisir, memungkinkan pengembangan lahan yang lebih aman untuk kegiatan ekonomi dan sosial.
Tantangan dan pertimbangan
Pembangunan Giant Sea Wall memerlukan investasi yang signifikan dan perencanaan matang. Selain biaya konstruksi yang tinggi, diperlukan juga kajian lingkungan untuk memastikan bahwa struktur tersebut tidak menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem laut dan kehidupan masyarakat pesisir.
Oleh karena itu, keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, ahli lingkungan, dan masyarakat lokal, sangat penting dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek ini.
Secara keseluruhan, Giant Sea Wall merupakan solusi infrastruktur yang dirancang untuk melindungi wilayah pesisir dari berbagai ancaman alam, seperti erosi dan banjir rob. Dengan perencanaan yang tepat dan pelaksanaan yang terintegrasi, struktur ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan dan keamanan wilayah pesisir.
Baca juga: Bakal ada "Giant Mangrove Wall" untuk lindungi Jakarta
Baca juga: KKP sebut "Giant Mangrove Wall" Jakarta miliki banyak manfaat
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025