3 Risiko Kesehatan dari Kebiasaan Makan Larut Malam

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Makan larut malam memang terasa nikmat dan memuaskan bagi banyak orang. Namun kebiasaan ini ternyata menyimpan risiko kesehatan yang sering tidak disadari. Banyak yang menganggap makan tengah malam sebagai hal biasa, padahal kebiasaan tersebut bisa berdampak serius pada tubuh.

Lantas, apa saja risiko kesehatan yang muncul dari kebiasaan makan larut malam?

1. Meningkatkan Berat Badan

Dilansir dari laman Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan UMS, Firman, mengatakan salah satu dampak negatif makan larut malam adalah peningkatan berat badan atau obesitas. Penelitian yang dimuat dalam jurnal Obesity menunjukkan bahwa orang yang rutin makan malam cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi dan risiko obesitas yang lebih besar dibandingkan mereka yang tidak makan di malam hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, makan larut malam biasanya membuat tubuh mengonsumsi kalori berlebihan. Tubuh pun tidak punya cukup waktu untuk membakar kalori tersebut sebelum tidur, sehingga kalori yang berlebih akan disimpan sebagai lemak dan meningkatkan risiko obesitas.

Dikutip dari situs Siloam Hospitals, metabolisme tubuh cenderung melambat saat malam hari, sehingga kemampuan tubuh membakar kalori menjadi lebih sedikit. Hal ini terkait dengan ritme sirkadian, yaitu jam biologis yang mengatur berbagai proses penting dalam tubuh selama 24 jam.

Pada malam hari, tubuh biasanya akan memecah cadangan glukosa untuk menjaga kestabilan gula darah saat kita tidur. Jika waktu makan malam tidak terlalu larut, cadangan glukosa ini akan habis terlebih dahulu, kemudian tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi.

Namun, jika makan malam dilakukan terlalu larut atau jumlah kalori yang dikonsumsi melebihi kebutuhan harian, tubuh tidak akan membakar lemak, melainkan justru menimbun lemak baru. Akibatnya, berat badan bisa bertambah.

2. Mengganggu Pola Tidur

Selain itu, makan malam yang terlalu larut juga bisa mengganggu pola tidur. Makanan berat atau berlemak sebelum tidur sering menimbulkan gangguan pencernaan, seperti rasa mulas dan tidak nyaman saat berbaring. Proses pencernaan yang aktif di malam hari juga dapat memicu produksi asam lambung berlebih, yang berpotensi menyebabkan penyakit Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD dan akhirnya mengganggu kualitas tidur.

Masalah pencernaan lainnya juga menjadi perhatian. Pasalnya, proses pencernaan membutuhkan waktu yang cukup. Makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat memperlambat metabolisme makanan. Akibatnya, risiko gangguan seperti perut kembung dan sembelit menjadi lebih besar.

3. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Dampak lain yang perlu diperhatikan adalah kesehatan metabolik. Berbagai studi menunjukkan bahwa makan malam berlebihan, terutama yang tinggi gula dan lemak, dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Menurut Firman, sebuah riset yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa kebiasaan makan malam bisa mengacaukan ritme sirkadian tubuh, sehingga meningkatkan resistensi insulin-faktor utama pemicu diabetes tipe 2.

Kebiasaan makan larut malam juga berdampak pada kesehatan mental. Makan makanan berat di malam hari sering membuat tubuh terasa lelah dan mengantuk di pagi hari. Gangguan tidur yang muncul akibat kebiasaan ini juga bisa menyebabkan suasana hati yang tidak stabil, menurunnya daya ingat, serta kesulitan berkonsentrasi.

Selain itu, makan dan tidur larut malam juga dapat meningkatkan tekanan darah. Sebuah studi mengaitkan kebiasaan makan larut malam atau makan melewati jam 7 malam dengan risiko hipertensi dan kadar gula darah yang lebih tinggi.

Dilansir dari Times of India, orang yang makan larut malam biasanya juga cenderung tidur larut. Kondisi ini mengganggu siklus tidur dan bisa menjadi penyebab mimpi yang membingungkan di malam hari.

Dengan memahami berbagai dampak tersebut, penting untuk mulai membiasakan diri makan dengan waktu yang lebih teratur dan menghindari makan terlalu larut malam demi menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Rindi Ariska berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |