Tuntutan Investor Membuat Aspek ESG Perlu Dinilai INSTAR

3 hours ago 1

TEMPO.CO, JakartaBerbisnis di era ini berbeda dengan separuh abad silam. Saat ini tujuan utama korporasi tidak cukup hanya meraup keuntungan, tapi perusahaan juga diharuskan memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitar. Sebab, ada tuntutan baru dari generasi anyar investor dan konsumen.

Menurut Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Danang Widoyoko, investor cenderung menanamkan modalnya pada perusahaan yang secara bisnis bagus dan memberikan keuntungan sekaligus tidak merusak lingkungan, tidak memiliki konflik perburuhan dan masyarakat, serta tidak terlibat korupsi. “Investor besar akan menilai hal-hal itu karena mereka berpikir jangka panjang,” ujar Danang.

Konsumen pun tidak cukup puas membeli barang dengan kualitas bagus tapi juga menilai proses pengolahan yang ramah lingkungan dan mau membayar lebih untuk produk-produk yang, misalnya, bebas pestisida.

Karena kepedulian yang tinggi dari generasi baru konsumen dan investor, muncullah kebutuhan untuk menilai tiga aspek ESG (environmental, social, and governance) di sebuah perusahaan.

Salah satu penilaian atau pemeringkatan ESG di Indonesia adalah Indeks Integritas Bisnis Lestari (INSTAR), sebuah inisiatif bersama Tempo Data Science, Transparency International Indonesia dan Institute for Strategic Initiatives. Indeks ini mengukur komitmen dan praktik keberlanjutan perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan mengevaluasi tiga aspek ESG.

Saat ini INSTAR telah melalui tahap penilaian awal. Sebanyak 479 perusahaan dari 900 perusahaan telah mencapai threshold atau ambang batas dalam penilaian desk riset (INSTAR). Nilai minimum ambang batas sebesar 70,24 dalam skala 1-100. 

Dari total 900 perusahaan, sebanyak 884 perusahaan terdaftar di BEI per Februari 2024 dan 16 BUMN bukan emiten BEI. INSTAR menilai 42 indikator dimensi integritas, dimensi lingkungan hidup, serta dimensi sosial dan hak asasi manusia (HAM) terhadap ratusan perusahaan tersebut.

Selanjutnya, sebagian dari ratusan perusahaan yang lolos threshold diundang untuk mengikuti “Executive Briefing” sekaligus peluncuran website INSTAR pada Rabu, 8 Oktober 2025 di Perpustakaan Politeknik Tempo, Gedung TEMPO Lantai 6, Jalan Palmerah Barat No.8 Jakarta.

Iklan

Acara ini akan mempertemukan para pelaku bisnis untuk membahas cara-cara mereka mengadopsi prinsip-prinsip berkelanjutan sekaligus menjaga integritas dalam operasional perusahaan.

“Kami ingin memberikan penjelasan yang komprehensif terhadap perusahaan agar mereka yakin INSTAR memiliki manfaat bukan saja untuk publik tapi juga untuk  keberlangsungan perusahaan,” ujar Direktur Tempo Data Science Philipus Parera.

Menurut Danang Widoyoko, INSTAR memang tidak dirancang untuk menilai keseluruhan performa perusahaan. Tapi informasi yang diperoleh dari laporan keuangan, laporan keberlanjutan dan sejumlah dokumen terkait dapat diketahui apakah perusahaan memiliki kepedulian terhadap persoalan HAM, sosial, lingkungan dan menjunjung tinggi hukum. “Jadi INSTAR akan menjadi semacam guidance bagi investor,” katanya.

Tempo Data Science mengajak seluruh perusahaan publik mengikuti pemeringkatan INSTAR. Pembaca Tempo dapat membagikan artikel ini di akun media sosial masing-masing. 

Tempo Data Science, TII, dan ISI mengajak semua pihak untuk bersepakat bahwa integritas perusahaan merupakan prasyarat penting bagi keberlanjutan bisnis di masa depan. (Adv) 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |