Sentil PDIP, Politikus PSI Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

7 hours ago 1

CNN Indonesia

Jumat, 31 Okt 2025 12:54 WIB

Politikus PSI Bestari Barus menyatakan publik harus menilai Soeharto secara utuh, bukan hanya dari kontroversinya, namun juga kontribusinya dalam pembangunan. Politikus PSI Bestari Barus menyatakan publik harus menilai Soeharto secara utuh, bukan hanya dari kontroversinya, namun juga kontribusinya dalam pembangunan. ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA

Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bestari Barus mendukung usul agar Presiden kedua RI Soeharto ditetapkan menjadi pahlawan nasional.

Bestari menilai usulan itu sebagai langkah yang tepat sekaligus berani. Namun, menurutnya, publik harus menilai Soeharto secara utuh, bukan hanya dari kontroversinya, namun juga kontribusinya dalam pembangunan.

"Ia membawa Indonesia menuju stabilitas ekonomi, swasembada pangan, dan pembangunan infrastruktur besar-besaran. Itu fakta sejarah yang tidak bisa disangkal," kata dia dalam keterangannya, Jumat (31/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bestari sekaligus mengkritik sikap sebagian politikus PDIP yang menolak usulan tersebut. Menurut dia, penilaian subjektif satu-dua orang tidak sepatutnya mempengaruhi keputusan pemerintah dalam menentukan siapa yang layak menerima gelar pahlawan nasional.

Bestari memandang, komentar negatif yang disertai kalimat merendahkan terhadap Soeharto menunjukkan pandangan yang tidak objektif terhadap sejarah.

"Kalimat seperti 'apa hebatnya Soeharto?' itu sangat tidak bijak. Justru kami melihat Soeharto sebagai sosok yang hebat karena berhasil menumpas gerakan 30 September yang menelan banyak korban jiwa dan mengancam keutuhan bangsa," ujarnya.

Menurut Bestari, PDIP harus berdamai dengan sejarah. Termasuk peristiwa 1965 dan Orde Baru. Reformasi, lanjut dia, telah berjalan dua dekade, dan karenanya harus dilihat dengan kepala dingin.

"Kalau PDIP masih menilai Soeharto dari luka politik 1965 dan Orde Baru, berarti mereka belum siap berdamai dengan sejarah. Reformasi sudah dua dekade lebih berjalan, saatnya kita melihat sejarah dengan kepala dingin," kata dia.

Soeharto masuk dalam daftar 40 nama yang diusulkan sebagai pahlawan nasional. Daftar nama itu telah resmi diserahkan kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (21/10).

Juru Bicara Istana sekaligus Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo Subianto tengah mempelajari nama-nama yang telah diusulkan Kementerian Sosial tersebut.

"Nama pahlawan kami sudah menerima secara resmi dari Kemensos hasil dari Dewan Gelar dan Tanda Jasa. Sedang dipelajari oleh Bapak Presiden karena memang cukup banyak nama-nama yang diajukan," ujarnya kepada wartawan, dikutip Jumat (31/10).

(thr/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |